Bisakah??

Bismillahirrahamanirrohim..

Percaya bahwa Allah sudah menetapkan segalanya yang saya tidak tahu tentang masa depan. Sungguh, Allah hanya ingin melihat usaha saya atas perjuangan ini. Perjuangan atas diabaikannya kita, dan dibiarkan berlomba dengan waktu ketika sebelumnya ada ketidakpastian. Ada lelah yang luar biasa mengikuti, sesak, sampai bernapas pun terkadang terasa sakit. Berlari mengejar ini, mengejar itu, dan mengejar dia yang sebenarnya kita segan untuk "meneror" keberadaannya tiap hari. Jika bukan karena Allah, saya ingin berhenti di sini. Atau jika boleh (namun mustahil) sebentar saja melihat apakah ada kejelasan tentang masa depan ini.
Hei, masa depan itu kita yang usahakan. Jika ingin sesuai dengan takdir Allah, maka berusahalah, dan hilangkan putus asa.

*semoga masih ada riak semangat itu

lima pelangi untuk hujan

Keputusasaan yang kita alami kini, sebelumnya pernah aku alami. Berada pada posisi bahwa ini tidak mungkin, dan selanjutnya berpikir..biarkan sajalah. Mencoba tak peduli walau air mata masih tetap membanjiri. Tetapi Allah mengirimkan lima pelangi yang ternyata dapat mengubah tetes air mata menjadi kekuatan yang terdahsyat, yang sampai saat ini, jika dalam keputusasaan terjadi lagi, selalu mengingatnya. Mereka, lima pelangi itu memberi sesamudera harapan, bahwa apa yang menjadi putus asa itu bisa kita selesaikan bersama. Dan cerita itu pun berlanjut, pelangi-pelangi itu membantu agar tidak ada lagi putus asa. Menyelesaikan tugas yang harus dikumpulkan dalam waktu satu jam karena hilang terkena virus. Saat itu kita masih bersama-sama belajar. Dan harapan itu pun hadir, yang aku yakini, bukan karena tangan yang terulur tugas tersebut selesai, tetapi karena ada lima pelangi yang berdoa dan memberi samudera harapan tak bertepi agar putus asa itu menjadi optimisme kembali.
Kini, izinkan saya membalas semua yang telah pelangi-pelangi tersebut lakukan. Memberikan mereka samudera harapan bahwa Allah Maha Segala-galanya..dan kini berganti, tangan ini yang siap terulur untuk mereka, lisan ini yang tak akan pernah berhenti untuk meminta agar Allah memberikan kita kemudahan, kekuatan bahkan dikuatkan dalam kesabaran hingga benar-benar pada Maret nanti kita bersama-sama tersenyum sambil mengingat masa-masa perjuangan kita selama empat tahun di kampus ini. Semoga..

*lagilagi, bahagia itu jika aku, kamu dan kita samasama bahagia, bukan hanya aku yang bahagia.

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger