Manusia tempatnya lupa?? Setuju banget, banget banget setuju. Misal
dalam hal kebersyukuran akan nikmat, Allah sudah mengingatkan
berkali-kali "Nikmat Allah yang mana yang kau dustakan?" yang mana wahai
diri?? Allah mengingatkan dengan berkali-kali pengingatan, silakan cek
disurat Ar-rahman. Tapi kenapa masih sering mengeluh, memaki takdir dan
membandingkan dengan diri yang lain?? bolehkah bersandar pada alasan,
"yaaahhh, namanya juga manusia tempatnya lupa"??
Allah
Maha Tahu wahai diri, Dia Sang Maha tahu bahwa kita adalah tempatnya
lupa, itulah sebab kenapa berkali-kali Allah bilang dalam surat
Ar-Rahman. Artinya, bukan karena faktor lupa seseorang melupakan
nikmatnya sampai karena akhirnya mengeluh dengan keluh yang kadang
berlebihan, tetapi karena faktor mungkin karena kita tidak mau membaca,
membaca nasihat Allah yang dengan mudah semestinya kita dapati.
Maka,
ketika suatu hari, suatu saat, suatu masa kau ingin mengeluh bacalah.
Bacalah dengan nama Tuhanmu, bahwa "nikmat Allah yang manakah yang kau
dustakan??"
"wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridho-Nya" Q.S Al-FAJR: 27-28
0 komentar:
Posting Komentar