Ada nikmat disela waktu yang semestinya berakhir untuk aktifitas, tapi terpaksa beraktifitas lagi karena dua batita di rumah belum lelah meski malam sudah hampir habis untuk menjelajah.
Ada nikmat dijeda berdiri, berlari, menggendong dan beralih menjadi berbaring, namun didapati ada penjajahan 'hak milik' tempat tidur oleh dua batita.
Ada nikmat ditiap putaran pagi menuju siang, siang menuju petang, dan petang berubah malam saat memandangi gemericik tangis, gemuruh tawa, gelombang rengek, guyuran manja dari dua batita.
Ada nikmat dihembusan gamang kala waktu menunjukkan harus bekerja namun terdramakan kata "umma ga boleh kerja" dan tangisan tak ingin lepas dari dua batita.
Ada nikmat disisipi oleh Allah lewat tak ingin lepasnya raga kecil dari pelukan lunglai sang umma.
Ada nikmat dikala sajak rindu tersingkirkan dengan ungkap bahagia "abang mau makan apa? Umma masakin yah?"
Ada nikmat, ya Allah ini nikmat, ini nikmat. Dan bolehkah jika nikmat ini terus ada?
22:54 saat Rafa dan Raisya mengakhiri petualangannya.
-Aldiles Delta Asmara-
Dari seorang umma yang menikmati tiap lapis nikmat
0 komentar:
Posting Komentar