Februari memainkan perannya dengan manis. Mengiringi pergantian waktu dari tanggal awal menuju tanggal akhir. Mengawali dengan ledakan bahagia dan mengakhiri dengan bahagia yang terus bahagia. Adakah barokah di dalamnya?
Katamu, ia yang kita cari, ia yang kita telusuri.
Dalam jejak-jejak trotoar yang memainkan syahdu irama keakraban kita.
Dalam bising deru motor, klakson mobil dan teriakan para pemaki jalanan.
Dalam pergeseran mentari dengan teriknya yang menuju gelap.
Barokah.
Tetaplah mengais barokah, pada Maret, April, hingga seerusnya dan seterusnya.
Agar sakinah menjadi rumah, tempat kita menyandarkan keluh kesah yang kita ubah menjadi tawa merekah.
Tetaplah mengais barokah, pada tiap pergantian tanggal 1 menuju 30 dan seterusnya.
Agar mawaddah sepanjang hayat, dalam jejak suka dan duka.
Tetaplah mengais barokah, pada tiap hari berganti pekan, dan pekan berganti bulan, bulan menuju tahun-tahun kebahagiaan.
Agar Rahmah dalam rumah kita, berkasih sayang menebar cinta, bukan hanya untukku tapi juga untuk sesama.
Barokah dalam Sakinah, mawaddah, dan rahmah, agar surga seakan tinggal beberapa senti jaraknya.
-Aldiles Delta Asmara-
0 komentar:
Posting Komentar