Beberapa tahun yang lalu tiap kata-kata terakhir di tulisan saya kebanyakan terselip kalimat "Aldiles Delta Asmara, dalam penyempurnaan peran".
Saat itu maksud saya adalah menikah. Dan kini saya telah menikah. Pertanyaannya: sudah sempurnakah peran saya?
Jawab: Belum.
Bukan sebab saya tak bersyukur atas peran baru sebagai seorang istri, -alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmusholihat atas peran baru ini- tapi justru pernikahan inilah yang mengantarkan saya pada suatu kesadaran bahwa "peranmu sebagai hamba Allah tak akan pernah selesai selagi ruh belum Allah ambil". Ia terus bergulir dan bergulir, bahkan mungkin memainkan peran dalam satu waktu.
Pernikahan ini pula yang menyadarkan saya bahwa hidup adalah sebuah perjalanan peran, dan pernikahan hanya salah satu tempat menyandarkan sauh untuk semakin memoles diri dalam peran berikutnya, sebagai ibu, sebagai masyarakat, dan peran lainnya. Perjalanan yang amat panjang bukan?
Maka mari memuhasabahi sejenak, bahwa perjalanan kita bisa saja masih jauh dalam penyempurnaan peran ini, bekal kita tak pernah habis sebab bekal perjalanan telah Allah siapkan dalam Alqur'an dan sunnah, tinggal kita mengemasnya menjadi pribadi terbaik dalam peran yang diridhoiNya, dan menyiapkan bekal untuk perjalanan abadi di hari akhir.
Semoga Allah ridho dalam tiap peran ini.
Dan semoga engkau pun ridho, duhai yang Allah pilihkan sebagai jalan keridhoanNya, suamiku.
-Aldiles Delta Asmara, dalam pembelajaran peran-
0 komentar:
Posting Komentar