Tentang suatu masa yang tidak kita tahu keadaannya, suatu masa yang masih rahasia, nampaknya kita harus terlebih dulu mengontrol prasangka, agar ia nya tidak mengarah pada buruk sangka. Karena yang kita tahu, musuh sejati kita selalu menyelinap dalam ruang hati dan akal kita, kemudian menjejak meninggalkan prasangka yang membuat resah. Padahal kita tahu, bahwa Allah bergantung pada prasangka hambaNya. Mungkin musuh sejati kita benar-benar ingin agar kita berburuk sangka hingga ia mewujud nyata. Naudzubillah..
Oleh karenanya, belajar lah untuk menepis segala keburukan dari tiap prasangka. Mengubahnya menjadi suatu kebaikan dengan baik sangka dan percaya, bahwa Allah tak akan menelantarkan kita, tak akan menerbangkan kebahagiaan kita hilang bersama udara, dan tak akan menjatuhkan kita sejatuh-jatuhnya. Sekali lagi jika kita percaya.
Mengawali masa dengan baik sangka sungguh membuat bahagia. Ia benar-benar sesuai sangka kebaikan yang kita upayakan. Tiada kesedihan, tiada kecewa, tiada kesulitan di dalamnya.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mengajarkan untuk berbaik sangka.
Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺbersabda, Allah سبحانه وتعالى berfirman,
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (Muttafaqun ‘alaih).
-Aldiles Delta Asmara-
0 komentar:
Posting Komentar