Aku baru saja mengintaimu, lewat doa yang mengarah pada sebuah garis yang tanpa tepi.
Aku baru saja menatapmu, dengan mata yang menembus dinding harap pada sebuah pintu yang tercipta dari rasa yang tergugu.
Aku baru saja menantimu, ya baru saja, karena kau baru saja hilang dari harapanku.
Aku baru saja menjumpaimu, pada segenggam hasrat yang kutuangkan kembali dalam mangkuk harapan.
Aku baru saja menyebut namamu, tanpa rasa malu pada Rabb Yang maha Tahu.
Aku baru saja menyapamu, sapa yang hanya aku yang tahu, tidak kamu, tidak juga sekelilingku.
Aku baru saja menjemputmu, menarikmu kembali dalam hadapan sebuah harapan yang semoga tak palsu.
Aku baru saja menyemangatimu, untuk tetapkan langkah pada kebaikan yang membahagiakanmu.
Aku baru saja mempedulikanmu, meski aku tak ingin kau menyadari peduliku.
Aku baru saja merahasiakanmu, pada makhluk yang memang semestinya tak perlu tahu.
Kamu, yaa.. apakah tahu?
-pena yg tanpa gores, 13 September bukan tahun lalu-
0 komentar:
Posting Komentar