Jika boleh dikatakan terluka, maka aku terluka. Luka yang bukan karena mu, mungkin semacam teguran atau peringatan?mungkin iya, dalam waktu yang tak ada batasnya.
Jika boleh dikatakan rindu, maka aku rindu. Rindu yang telah hadir sebelum kehilanganmu, rindu yang tertanam sejak dulu. Mungkin kau lupa, tapi aku tidak.
Jika boleh dikatakan mendengki, maka aku mendengki. Dengki yang entah kebaikan atau keburukan. Ah, yang ku lupa, tak pernah ada dengki yang baik.
Jika boleh dikatakan tak percaya, maka aku tak percaya. Tak percaya bahwa tak akan ada lagi tempat bagiku, bukan tak akan ada lagi, atau bahkan memang tak pernah ada dari dulu.
Jika boleh dikatakan kecewa, maka aku kecewa. Kecewa yang bukan karenamu, terlebih karena aku. Ya, karena aku. Meski kau tak pernah tahu.
Jika boleh dikatakan tragis, maka ini tragis. Tragis yang melebihi kisah sad ending. Aku tak mau, dan siapa pula yang mau seperti itu?
Jika boleh dikatakan berprasangka, maka aku berprasangka. Prasangka yang kita tahu hanya akan membunuh kekebalan rasa terhadap kita. Prasangka, ya, ku harap begitu.
Hanya sebuah prasangka kan?
Tentang aku, dan catatan burukku.
@diles_delta dalam keabsurdan
0 komentar:
Posting Komentar