Kita berjarak bukan karena ada jarak, namun kita berjarak ketika ada ruang dalam rasa yang tidak kita kehendaki. Kita sama-sama memiliki visi, memiliki misi untuk membangun istana kita, tak bisakah kita saling mengisi dalam visi dan misi yang kita miliki??
Kita menjadi terasing bukan karena kita sama-sama asing, namun kita menjadi terasing ketika aku dan kau tak lagi bisa saling mengerti. Samar bagiku, apakah engkau tak mengerti aku atau bahkan aku yang tak mengerti dirimu?bisa kah kau jelaskan?
Aku mencintaimu, pun berharap engkau pun masih mencintaiku persis ketika engkau menggetarkan penduduk langit dan bumi dengan ucap janji yang berat kepada Sang Maha, lupakah kau akan janji itu?atau bahkan aku yang terlalu berlebihan dalam memaknainya.
Bagiku, kata bukan sekedar kata dalam tiap rutinitas kita, kata adalah untaian berharga dari lisan kita yang tercipta dari akal yang mengiringinya.
Jika ada yang bisa kulakukan untuk keharmonisan istana kita, akan aku lakukan. Pun aku berharap kau juga melakukan.
Istana ini tetap milik kita, tak bisakah kita yang menjadi raja dan ratunya di istana kita sendiri??
Mohon katakan apa yang harus aku katakan, dan mohon dengarkan apa yang lisanku ucapkan.
Memahamilah, dan mengerti bahwa bahagia itu bukan aku, namun bahagia itu kita.
Bersama
0 komentar:
Posting Komentar