Maka pada senja yg kemarau di tengah jiwa, ia merindukan hati yang berdoa...
Maka pada pagi yang menelantarkan terik, adakah peduli terusik?ataukah hanya menjadi penonton bagi gaza yang tercabik?
Maka pada malam yang tertaburi bintang dan bulan yang terpampang, kemanakah kau sandarkan kening? pada sajadah dalam harapan yang hening, ataukah pada bantal yang tak bergeming?
Maka pada terik yang tak berarti kemarau, ku sebut pinta dalam doa yang parau. Ia gelisah, menyebut pagi yang masih rahasia dalam usia, sedang angka kealpaan menjejak nyata.
Maka ketika pagi menyingkap kelam malam, akankah nurani terdiam? ataukah larut dalam doa-doa panjang yang mendalam, tentang kekejian yang terekam?
Maka pada deru takbir yang menderu, aku menyisakan harapku yang membeku, beratus, berjuta bersekian pun terangkum menjadi satu, yang aku mau kamu :)
Maka, ramadhan pun berlalu dalam suatu pinta yang kian syahdu. Aku tentang ibadahku dan pengharapanku..
Rabbku, Kau Maha Tahu :)
Taqabbalallahu minna wa minkum..
Jejak ramadhan 1435 H
@diles_delta
0 komentar:
Posting Komentar