Apa yang terjadi pada bulan Ramadhan?
Ini riwayatnya...
"Catatan harian seRamadhan Ini (CHSI)"
Bismillahirrahmanirrahim
29 juli/ 1 ramadhan diawali dengan jadwal raker bagi pengajar BIP Nurul Fikri dan Aksel. Mendapat tugas presentasi, yang karena ide hanya muncul jika keadaan terdesak, maka slide pun dibuat setelah sholat subuh pada hari tersebut. Maka, maaf agak agak kacau, hahahha..
Nah hari-hari berikutnya diisi hanya dengan ngantor dan ngantor dikarenakan KBM di bimbel belum dimulai. Membosankan? Sangat!
Selain itu, awal-awal ramadhan adalah masa yang berat karena perjuangan dalam coprascapres, meskipun gak terlibat dalam struktur, saya tetap mengikuti segala berita dan mengambil peran di dunia maya. Dunia nyata untuk coprascapres cukup lah pada rekan kerja dan keluarga.
Hingga tiba saatnya, aku pun melihat(mirip lirik) perjuangan coprascapres kali ini adalah perjuangan yang terberat dari coprascapres sebelumnya, entah karena dulu saya masih kecil(19 thn maksudnya) atau karena saat ini nyata betul antara pilihan para ulama dengan pilihan aktivis kebebasan yang ngakunya berdiri di antara kebenaran. Ah entahlah... jangan lagi ada dusta diantara kita :p
Sampailah kita pada tanggal 9 Juli atau 11 ramadhan. Semua lelah, semua gundah semoga berujung lillah. Hari ini, bukan hanya spesial karena memilih pemimpin untuk negeri, tetapi juga spesial karena ini adalah hari ketika 24 tahun yang lalu saya dan dila dilahirkan. Menjadi spesial karena ada banyak doa yang mengangkasa tinggi di langit cintaNya, tentang betapa Maha Hebat Allah menutupi aib seorang Aldiles hingga begitu banyak doa penuh cinta.
Hari penuh haru untuk usia yang tak lagi baru :)
Oh iya, rasanya saya perlu memperkenalkan nama saya, hahaha.
Nama saya Aldiles Delta Asmara, jika kau mau tahu artinya silakan baca di sini meski "delta asmara" nya gak dibahas, hehe.
Oke lanjut, apa lagi yang istimewa di Ramadhan ini?
16 Juli 18 Ramadhan, hari ini adalah hari pertama KBM di Bimbel berlangsung, hari yang bahagia karena bisa berjumpa lagi dengan siswa siswa yang penuh ilmu. Banyak mendapatkan ilmu dari mereka, apalagi di bulan ini, bulan yang membahas tentang keutamaan puasa. Banyak anak-anak ajaib menurut saya, yang hadir di antara banyaknya siswa yang saya temui. Ada siswa kelas 5 yang sudah mulai puasa full sejak ia kelas 1 SD, dia pun mengakui beratnya ramadhan, tetapi terlihat kesungguhan dari mata dan bicaranya bahwa dari tahun ke tahun selalu berazzam untuk tidak membatalkan puasa, seberat apapun godaannya. Ketika saya tanya, apa yang membuat tekad kamu sedemikian besar? Saya pikir dia akan menjawab karena "hadiah" yang sudah dipersiapkan orang tuanya, tetapi dengan mantap dia menjawab "karena Allah kak, aku mau dapetin pahala dari Allah sebanyakbanyaknya".
Siswa yang lain pun juga hebat, siswa kelas 5 juga tetapi di lokasi mengajar yang beda, dia bertanya "kak kenapa ya, kalau lebaran harus beli baju baru? Padahal bajunya paling cuma dipakai sehari, lebih baik pakai baju yang biasa aja". Ada lagi yang di ramadhan ini berjuang menambah hafalannya yang sudah 5 juz. Ada lagi yang bercerita tentang puasa dia tahun lalu di negeri orang. Intinya banyak kisah spektakuler dari siswa-siswa saya ini.
Dan ditanggal ini pun, adalah hari yang menegangkan bagi saya sebagai pengajar dan siswa-siswa saya yang mengikuti SBMPTN ini. Sedih ternyata tidak semua yang saya bimbing bisa lulus, tetapi haru ketika siswa-siswa yang lulus menelepon, sms dan mengabari bahwa mereka lulus sambil mengucapkan terima kasih atas konsul-konsul unyu nya (ini kata mereka loh). Dan kemudian seperti mengulang saat mereka konsultasi, ada yang selalu menangis tiap konsul, ada yang penuh semangat dan keyakinan optimal bahwa akan lulus. Kemudian ada bisik ketika memandangi tempat konsul saya dan mereka "saya kangen" :'(
Barakallah atas satu takdir Allah yang tergaris indah untuk semua adik-adik saya di Aksel dan Nurul Fikri.
Sampailah kita pada 10 hari terakhir ramadhan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya dan mama memilih menghabiskan 10 hari terakhir untuk itikaf di Attin. Attin adalah tempat favorit bagi mama. Hari-hari pertama dari 10 hari terakhir adalah hari terberat karena saat itu belum libur mengajar. Jadilah malam itikaf, dan siang mengajar 4 sesi tanpa jeda menahan ngantuk yang luar biasssaa.
***
Oh iya, ada kabar sedih di 10 hari terakhir ini, kisah sedih diiii hari minggu, ah sebut saja begitu. Kisah tentang publik figur yang tak mampu mempertahankan hidayah, tak sanggup saya membaca segala fakta yang nampak tentangnya, hingga tulisan saya pun terinspirasi dari kisahnya.
Semoga kita mampu mengambil hikmah dari kisahnya.
***
10 hari awal, tengah bahkan akhir adalah kisah paling memilukan bagi saudara kita di Gaza. Ah duhai diri, apa yang sudah kita lakukan untuk membantu saudara-saudara kita di sana? Maka 10 hari terakhir ketika waktu qiyamullail adalah masa paling penuh isak teriring doa berjamaah untuk saudara di sana. Surgakan mereka duhai Pemilik Surga.
Hingga ketika takbir menggemakan namaMu, kekejian di sana tak kunjung usai. Ketika kami menyambut iedul fitri, saudara-saudara kami di Gaza menyambut iedul Syahid, masyaa Allah. Kemudian hati pun bertanya, siapakah yang beruntung? Kita yang hidup di negeri damai ataukah mereka yang dengan mudahnya merebut surga?
Jika memang hari kemenangan adalah milik kita, maka pantaskan diri untuk menang menuju surga Allah bukan malah menang(gung) dosa penuh derita beujung neraka.
Shodakallahuladzim, semoga kemenangan diri itu nyata adanya.
Salam.
@diles_delta
0 komentar:
Posting Komentar