Dia, Penggenggam Hati

Bismillahirrahmanirrahim..

Ya muqollibal quluub, tsabbit qolbi 'ala diinik
Wahai zat yang membolakbalikan hati, tetapkan hatiku di atas agamamu...

Duhai, Pemilik segala hati-hati yang resah, duhai yang padaNya termuara segala bahagia, duhai Yang Maha Mengetahui yang tersembunyi pada hati, segala resah, segala desah, segala lelah, telahkah tersandar penuh Lillah?

***
Hidayah itu diraih, bukan dinanti. Begitu yang ku tahu tentang hidayah. Hey, kita bukan sedang membicarakan siapa, tapi ini adalah tentang apa. Tentang pencarian kebenaran yang padanya Allah lengkapi akal untuk menuntunkan langkah. Malu kita pada Allah, yang tak segera taat padaNya, tapi sering memaksa dalam pinta. Ketika Ia perintahkan "ulurkan jilbabmu", kau bilang "nanti dulu, aku belum dapat hidayah". Tanpa sesal, tanpa malu, dan tanpa pikir dulu. 

Padahal kita sama-sama tahu, hidayah bukan tunjangan yang diberi pada pekerja, yang sifatnya adalah hak kita, tapi ia adalah bagaikan rizki yg mesti diraih, diupayakan, bahkan dipertahankan. Pernah saya bahas tentang kisah beberapa sahabat yang berjuang menjemput hidayah di sini, betapa berat. Mungkin, kau pun juga merasakan, aku pun begitu, jika mengingat masa itu, berazzam tak akan melepas hidayah Maha Dahsyat dariNya. Kau memang layak untuk berbahagia, tapi bukan dengan menggadaikan kewajibanmu.

Kau memang layak berbahagia dengan segala keputusanmu tanpa mempertimbangkan pendapat dari yang lain, tapi? Tidakkah terpikir untuk menyertakan Ia dalam setiap pilihan, dalam setiap keputusan, dalam setiap sedu sedan?
Karena, tak mengapa jika tak ingin mendengar segala nasihat dari hamba Allah yang penuh maksiat. Namun, tetaplah Allah sebagai pertimbangan akhirat.

Tiada daya, jika tanpa upaya untuk mempertahankan hidayah ini. Tak berdaya, tanpa meminta Sang Pemilik hidayah untuk tetap mengenggam hati kita. Berdoalah, mintalah padaNya, Bukan hanya tentang bahagia, tapi juga tentang berada di jalanNya, selamaNya.. 

('Āli `Imrān):8 - (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".

***
Ya Allah, ramadhanMu akan pergi, meski kami tak mau ia pergi.
Ya Allah, ramadhan memang pergi, namun bantu kami agar hidayahMu tak jua ikut pergi.

-Langit pinta milikNya, 29 Ramadhan-


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger