Bismillahirrohmanirrohim..
Resume pertemuan pekanan SAHAJA, 24 Oktober 2015
Harmonisasi Pasutri -dalam pembahasan Islamic Parenting-
Oleh: Ust Bendri Jaisyurrahman
Pasangan kita lebih berhak, untuk segala kebaikan-kebaikan yang kita lakukan di luar rumah.
Jika kita bisa bersabar menghadapi cerita seorang teman, maka semestinya kita harus lebih sabar menghadapi cerita pasangan.
Jika kita bisa memberikan senyum terbaik pada karyawan, teman kantor, dan yang lain, maka pasangan kita LEBIH BERHAK mendapat senyum paling manis dari wajah kita.
Jika seorang wanita bisa berdandan paling cantik untuk suatu acara di luar rumah agar membahagiakan orang lain, maka semestinya suaminya lebih berhak untuk mendapatkan kecantikannya yang paripurna.
Begitulah Islam, memulai sesuatu dari pihak terdekat.
(Al-'Isrā'):26 - Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, ....
(Ar-Rūm):38 - Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, ....
Indikator kebaikan seseorang lihat bagaiman ia bersikap pada pasangannya.
Mengapa kita sering stres menghadapi pasangan dan mengurus anak? Sebab sering salah dalam meletakkan prioritas. Pada orang lain memberikan yang terbaik dari diri, sedang untuk keluarga diberikan yang hanya sisa.
Maka sabarmu, senyummu, perhatianmu, lebih berhak kau berikan kepada pasanganmu, kepada anak-anakmu.
Apa saja harmonisasi yang harus kita lakukan pada pasangan?
1. Harmonisasi terkait visi dan misi
Menjadi salah satu dasar untuk meraih keberkahan dalam hidup berumah tangga. Visi misi keluarga muslim haruslah jauh ke depan, yaitu surga. Mencari kejayaan akhirat.
(Al-Qaşaş):77 - Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi ....
Akhirat adalah prioritas utama, sedang dunia tak boleh dilupakan. Jadikan kegiatan rutin keluarga adalah yang berkaitan dengan akhirat.
Akan terjadi perdebatan jika antara istri dan suami berbeda visi, tidak sama harus bervisi surga. Suami ingin sampai akhirat, sedangkan istri hanya ingin di dunia(atau sebaliknya). Maka antar pasangan harus memiliki visi yang sama, yaitu surga, visi akhirat. Agar langgeng sampai ke surga. Itulah mengapa dalam harmonisasi pasutri dimulai dari memilih pasangan sebelum menikah.
Bukan berarti mengabaikan dunia. Tetapi akhirat harus jadi prioritas baru setelah itu dunia. Bukan dunia baru setelah itu akhirat. Jangan dibalik dan jangan terbalik.
Jika visi akhir adalah surga, maka akan mudah bagi suami untuk bersabar pada istrinya, dan istri sabar pada suaminya.
2. Harmonisasi spiritualitas; terkait dengan ibadah
Karena urusan mengikat hati bukan urusan praktek romantisme, urusan mengikat hati adalah urusan Allah.
(Al-'Anfāl):63 - dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka...
Yang membuat pasangan saling mesra adalah kesamaan spiritualitias. Sama-sama taat pada Allah. Maka perceraian atau konflik faktor utamanya adalah karena spiritualitas yang tidak sama. Maka saling mengingatkan pasangan agar tetap taat pada Allah adalah kunci untuk selalu mesra sepanjang hayat.
3. Harmonisasi dari sisi aturan
Aturan terkait menjalani rumah tangga. Suami/istri tidak boleh membuat aturan sendiri. Termasuk dari harmonisasi dalam aturan yaitu meneguhkan siapa yang menjadi otoritas pemilik aturan. Yaitu suami, sedang istri memberi masukan.
4. Harmonisasi komunikasi
Berkaitan dengan bagaimana komunikasi saat marah, apa yang dilakukan saat pasangan marah. Memahami istri bahwa ketika marah butuh bicara, maka fasilitasi waktu yang tidak terburu-buru, agar tidak menyakitkan istri. Menunda mendengarkan cerita istri sampai suami punya waktu luang untuk mendengarkan semua sampah emosi istri adalah lebih baik dibanding mendengarkan saat itu juga tapi suami terburu-terburu dan berpura-pura simpatik, akan malah menyakitkan istri. Itulah komunikasi.
5. Harmonisasi program pengasuhan
Membuat target program-program pengasuhan di setiap jenjang usia anak.
5 poin harmonisasi ini harus senantiasa didiskusikan dengan diawali dialog. Salah satu kebiasaan pasutri yang tidak boleh hilang adalah dialog sebelum tidur. Seperti yang dicontohkan Rosulullah kepada para istrinya. Itulah ciri khas rumah tangga surgawi.
(Aş-Şāffāt):50 - Lalu sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap.
Al-Ĥijr:47 - Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
Salah satu kebiasaan harmonisasi penduduk surga adalah duduk berhadap-hadapan sambil berdialog. Jika hal itu jarang dilakukan maka harmonisasi antar pasutri akan berkurang, sebab 5 poin harmonisasi akan terlihat saat berdialog. Saling tahu visi misinya, saling membangun spiritualitas, membicarakan aturan, berkomunikasi, dan membicarakan pengasuhan. Semua dengan dialog, duduk berhadap-hadapan.
Maka mulailah harmonisasi keluarga kita dengan berdialog, berdiskusi, duduk berhadap-hadapan, agar bersama membangun keluarga hingga ke surga.
Insyaa Allah..
(Masih bersambung di pertemuan berikutnya)
Notulis:
Aldiles Delta Asmara
0 komentar:
Posting Komentar