4 tahun yang lalu saat pernikahanmu hingga 2015 kemarin sebelum ia datang ke rumah hendak meminangku, aku selalu bertanya yang tak pernah ku tanyakan padamu. Apa rasanya memakai baju adat kita sebagai tanda 'beratnya amanah' setelah menikah nanti? Dan semenjak itu aku sudah memilih warna apa yang akan ku gunakan pada hariku nanti, meski aku tak tahu bahwa wujud pengabulannya adalah 4 tahun kemudian.
Tahun pertama setelah pernikahanmu belum juga mewujudkan keinginanku mengenakan pakaian ini, pun 2 dan 3 tahun berikutnya. Meski sudah banyak kejadian yang kau lalui selepas mengenakan baju ini, dan banyak kejadian pula yang aku lalui sebagai upaya mewujudkan keinganku memakai baju ini. Qodarullah, Allah memilih penghujung tahun ke 4 di awal tahun 2016 sebagai tahun dipakaikannya mahkota minang di kepalaku yang beratnya hampir membuatku jatuh pingsan di pelaminan (meski kata mama itu tak seberat yang mama pakai saat menikah dulu). Alhamdulillah, biidznillah, semua terlewati. Saat titik terlemahku memakai baju yang ku harapkan itu dan aku hampir menyerah, mama membisikkan kata saktinya "pakai baju ini kan yang selalu dede harapkan setiap solat? bertahan ya, untuk penantian selama ini". Juga kekuatan hadir ketika lelaki yang mengucapkan akad padaku menggenggam tangan saat aku lemah dihari itu seakan berbagi kekuatan dan ajakan untuk menghadapi beban berat dengan bersama.
Hari yang menyunggingkan senyum, juga beberapa hari setelahnya ketika kamu berkata "Dil, kamu ga mau tahu gimana perasaan aku dengan pernikahanmu?" "Aku bahagia, bahagia banget melihat kamu sudah menikah. Penantian kita berakhir" (kurang lebih itu yang kamu bilang ya Dila)
Dua bulan menuju tahun-tahun rumah tangga surga, semoga Allah berikan barokah kepada kita, dan mengumpulkan kepada kebaikan-kebaikan.
Aldiles Delta Asmara
#EdyLa #13Januari2012 #SyahiDiles #30januari2016 #AdatMinang #suntiangminang
0 komentar:
Posting Komentar