Bukan sedang
ingin membahas sumber waras yang lagi sering dibahas, tapi kali ini mau bahas ‘sumber
waras’ yang lain.
Entah kenapa
belakangan ini baru menyadari pentingnya berdekatan dengan orang sholih. Baik itu
sahabat, adik, kakak, orang tua, terlebih suami. Perlu banget cari suami yang
shaleh. Kenapaaaa??? Karena keshalihanlah yang mampu mengembalikan kewarasan
hati dan pikir kita, para perempuan. Orang-orang sholih yang mampu dan mau
mendengar pastinya J
“iihhh sebel deh
sama siini siitu”. –saat curhat sama kembaran yang sholiha-
“ikhlas ya Dil,
nasibmu lebih baik dari dia.”
-senyum, dan
sebelnya ilang-
“Maaa masa tadi dedek begini begitu, pusing
deh”. -Saat curhat sama mama yang sholiha-
“Yaudah ini itu
aja, gapapa ya, sabar aja. Allah yang atur, serahin semuanya sama Allah”.
-senyum, dan
dongkolnya ilang-
“aku bingung dan
kesel, masa sih harus….” –saat curhat sama saudari yang sholiha-
“kamu harus
menetapkan pilihan, dimanapun kamu berada pasti akan ada ujiannya, semoga kamu
sabar.”
-senyum, dan
bingungnya ilang-
Alhamdulillahilladzi
bi ni’matihi tatimmusshalihat.
Gak kebayang deh
kalo ceritanya bukan sama orang yang sholih, mungkin kompor akan tetap meledug,
mungkin hati akan tetap panas, mungkin pikir akan terus prasangka, mungkin si
hasad akan menang, mungkin si dengki meraja. Hingga kemudian jiwa tak lagi
waras, pikir tak lagi normal dan hati tak lagi tenang. Naudzubillah L
Maka pastikan,
orang-orang terdekat kita adalah orang sholih yang mampu dan mau mendengar,
agar sholihnya menular ke diri, agar sholihnya berpengaruh ke hati. Masih ingatkan
satu dari 5 obat hati adalah berkumpul dengan orang sholih.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan,
sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di
antara kamu dan tidak mengambil menjadi
teman yang setia selain Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surah at-Taubah [9]: 16).
Apalagi jika
yang sholih itu adalah yang 24 jam hidup mengisi hari. Wajiiiiibbbb.
“maaasss gas
abiiiss, mana di luar hujaaannn, udah malem pula, huaaaa”.
“mas keluar beli
gas dulu ya”.
*kasih senyum
manis*n
“mas tadi
seharian begini begitu”. –ngomong dengan luapan emosi-
*disenyumin,
dielus-elus, kemudian jadi senyum bareng*.
Kalau yang ini
hikmahnya bukan hanya menyadari pentingnya cari yang sholih, tapi juga dapet
hikmah kenapa perempuan dipasangkan dengan lelaki. Iyaaaaa, karena perempuan
cerewet dan rentan gak waras, dan laki-laki lah yang dengan tenangnya datang
mengobati kewarasan perempuan, apalagi kalau sudah punya anak. Bukan begitu?? Hehe
Albaqoroh: 187
“… mereka adalah
pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka…”
Saling
melindungi, saling menutupi, dan saling menyempurnakan.
-Aldiles Delta
Asmara-
0 komentar:
Posting Komentar