Urusan perasaan itu dari jaman dulu sampai jaman sekarang, dari jaman masih belasan sampai jaman duapuluhlimaan memang urusan yang paling ribet ya.
Fasenya memang berbeda, tapi urusan rasa tetaplah sama. Galau bukan hanya milik mereka, tapi juga milik kita.
Lagi-lagi urusan perasaan.
Mau masih gadis manis ataupun menjadi istri termanis. Urusan rasa ya begitu-begitu saja.
Risau resah, galau gundah, merona bahagia.
Ya memang cuma itu.
Saat dulu berstatus gadis manis, urusan rasa tentang "duh dia (yang entah siapa) kapankah datangnya?"
Sekarang? Sama
"Duh dia (suamiku tercinta) kapankah pulang kerjanya?"
Rasa yang tercipta sama, urusan menjaganya pun juga tetap sama. Kalau bukan karena bekal takwa, entah di mana rasa akan bebas berkeliaran pada semesta. Entah di beranda dengan segala kodenya, atau bercecer di lautan nista.
Bersyukurlah kita punya Allah. Yang setia mendengarkan segala rasa, pada apapun fase kita, saat masih belasan ataupun duapuluhlimaan, saat gadis manis maupun istri termanis.
Maka ikat ia (segala rasamu) dengan takwa. Agar kembali padamu dengan ketenangan yang nyata.
"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoiNya" (Al-Fajr :27-28)
".. ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (Ar-Ra'd: 28)
-Aldiles Delta Asmara-
Tulisan 12 Agustus2016
0 komentar:
Posting Komentar