Siapa bilang jadi remaja itu
mudah???kita yang pernah melewatinya pun pasti tau, bahwa masa remaja adalah
masa-masa paling berbahaya bagi perjalanan hidup kita, masa yang selalu
dibayangi kegalauan. Saya bersyukur telah melalui masa remaja dengan SELAMAT,
Alhamdulillah J
Tulisan ini bukan membahas
bagaimana seorang Aldiles Delta Asmara melalui masa remajanya, bukaaannn
banget, malu ah, ga usah dibahas lagi. Tapi tulisan ini tentang konsul-konsul
dari siswa saya yang kebanyakan REMAJA.
Benar-benar seorang remaja
sangat membutuhkan bantuan, apalagi untuk urusan perasaannya. Sudah dibimbing
saja mereka masih galau, kalut, kasakkusuk, bimbang, melow dan rasa-rasa yang
diambang semuanya, apalagi jika tidak dibimbing, yang bahaya jika mereka
dibimbing orang-orang yang salah L
Ayo yang merasa pernah jadi
remaja, mari sama-sama selamatkan masa remaja dengan jadi teman cerita bagi
mereka, meski kadang jenuuuuhhhh, membosankan, dan ngeselin pake banget karena
yaaa itu, udah dibilangin teteep aja. Tapi tetap, yang mereka butuhkan adalah
cinta..
Jika mereka galau karena
cinta, maka kita buat mereka kuat juga karena cinta. Ajak mereka untuk
sama-sama merevisi tiap definisi cinta yang mereka punya.
Suatu hari:
“kaaakkk, orang yang aku
cintai ternyata dekat dengan temen curhat akuu, rasanya sakit kaaakkk”katanya.
“waw, kalau gitu, yang kamu
rasakan mungkin bukan cinta, hanya sekedar ingin menguasai dan memiliki”kataku.
“kenapa begitu kak??emang
cinta itu apa sih kak?”
“cinta adalah kekuatan, yang
mengubah malas menjadi rajin, mengubah resah jadi terarah, cinta yang tanpa tersakiti dan
menyakiti, cinta yang tanpa hitung menghitung. Tiba-tiba saja kamu bersemangat
menjalani hidup, karena ada cinta yang mengalir dalam sanubari, seperti misal
cintamu pada Illahi, yang membuatmu tau diri, berharap syurga karena perjumpaan
diri”
“aaaa kakaaakk, aku jatuh
cinta sama definisi cinta kakak, tapi aku gak bisa seperti ituu”
***
Kadang memang, dari mereka
justru kita bisa merevisi kembali segala arti, dari mereka menemukan kekuatan
yang ingin dibagi, agar mereka tak selamanya lemah, tak selamanya resah, dan
tak selamanya menjadi pribadi tak tau arah. Lain waktu, ketika kau lihat mereka
sudah bangkit, ada saja lagi dan lagi yang akan membuat mereka kembali jatuh,
kembali terpuruk, hingga memanggilmu kembali. Jangan pernah bosan mendampingi
mereka, karena bisa jadi justru kesabaran kitalah yang mereka ingin teladani.
***
“kak, makasih yaaa, udah
bantu saya menyelesaikan semua ini, meski saya sadar siiihh, kakak cuma cermin
saya, tapi itu bantu saya banget kak”
0 komentar:
Posting Komentar