Bismillahirrahmanirrahim...
Senja yang ku habiskan bersamamu, entah mengapa begitu kering dan datar, ada tatap lelah yang kau hadirkan dalam sukma senyummu.
Tak bahagiakah kau cinta? hingga senyummu sulit ku rengkuh..
Meski begitu, banggaku padamu karena peluh tak jua menjadi keluh, padahal aku tau, jarak ini mengisyaratkan usiamu..
Ya usia yang tak lagi kuat menopang kaki untuk menyusuri jalan penuh debu ini..
Ah pantas saja, tak ku dapati senyum itu, menahan perih pada kaki yang tak bisa lagi kau ajak kompromi...
Ma, senja yang menggantung haru pada sudut mataku...
Semakin ku sadari, bahwa jalanmu melemah, hingga pada langkahku yang biasa kau panggil aku
Tunggu...
Katamu membuatku perih...
Ma, harapku semoga kau tak lelah mengikuti langkahku..
Perjalanan ini memang jauh, namun aku akan tetap berjalan perlahan untuk menggandeng tanganmu agar kau mengiringi langkahku
Tak peduli seberapa sering kau meminta untuk menjeda langkah kita...
Dan ketika dipenghujung jalan ini, kau yang tiba-tiba bersandar lelah pada punggungku membuatku semakin haru...
Ma, punggung ku ini akan selalu siap menopang lelahmu, bersandarlah tanpa rasa takut ...
*senja dalam kisah kita, 20 Juni 2014
0 komentar:
Posting Komentar