Akan
ada suatu jalan, yang mungkin memang tak pernah kau lalui, yang tak pernah kau
pilih karena ragu, tapi nyata
menyelamatkanmu. Menyelamatkan dari keraguan, ketakutan, keputusasaan dan
keangkuhan. Akan ada.
Jalan
yang memang bukan kau yang pilih, tapi Allah yang pilih dengan kuasaNya. Menggerakan
kakimu untuk berani memutuskan meski terselip sedikit keraguan, dengan terlebih
dulu menggerakan hatimu, untuk segera mengikhlaskan apapun yang terjadi setelah
ini, setelah jalan baru yang kau tempuh. Entah lebih membahagiakan atau justru
membuatmu lebih takut, namun percayalah jika Allah yang memilih kan kau
temukan kebahagiaan di sana, jika kau percaya.
Jalan
ini, yang tertutupi pandang sebuah kepastian tentang suatu bahagia, sedikit
berkelok meski ingin mengelak, menuruti
prasangka-prasangka yang menyebabkan banyak kemungkinan, lurus kah atau
menempuh jalan lainnya? Rumit memang, jika hanya mengandalkan prasangka tanpa
tujuan. Maka ketika hentakan yakin telah menentukan jalan mana yang kau pilih,
perlu kiranya kau atur ulang dan perbarui segala niatmu, benarkah karena Allah
semata atau karena yang lainnya. Karena dengan begitu, lurusmu adalah ibadah,
kelokan mu adalah juga ibadah.
Sedang tentang jalan yang tak kau pilih, biarkan ia menjadi saksi akan sebuah keyakinan baru yang hadir menuntun langkahmu. Meski berat, meski tertutup pandang. Namun sekali lagi percayalah, bahwa karuniaNya akan menuntunmu, rahmanNya akan menemanimu, sedang rahimNya akan membahagiakanmu. Tak akan sedikitpun Ia menyusahkanmu, maka melangkahlah tanpa sedikitpun ragu.
Dengan menyebut namaNya....
"Jalan ini jalan panjang
penuh aral yang melintang
namun jua kau lalui
tuk Ilahi... "(Izis)
bersabarlah... bersabarlah... duhai diri
Sedang tentang jalan yang tak kau pilih, biarkan ia menjadi saksi akan sebuah keyakinan baru yang hadir menuntun langkahmu. Meski berat, meski tertutup pandang. Namun sekali lagi percayalah, bahwa karuniaNya akan menuntunmu, rahmanNya akan menemanimu, sedang rahimNya akan membahagiakanmu. Tak akan sedikitpun Ia menyusahkanmu, maka melangkahlah tanpa sedikitpun ragu.
Dengan menyebut namaNya....
"Jalan ini jalan panjang
penuh aral yang melintang
namun jua kau lalui
tuk Ilahi... "(Izis)
bersabarlah... bersabarlah... duhai diri
0 komentar:
Posting Komentar