Wisuda

Wisuda yaaa??cita-cita yaa??? kerja keras juga...


Selasa kemarin, dengan kesadaran yang penuh saya mengikuti prosesi khidmat wisuda saudari kembar saya -Aldila Delta Asmara (sudah) S.Pd- bukan hanya mengikuti, tapi juga merasakan betul kebahagiaan takdir yang dia rasakan. Sungguh, tak ada kebahagiaan yang lebih bahagia saat melihat mama menangis bangga dan dila tersenyum merekah atas predikat barunya sebagai alumni UNJ (sarjana pendidikan). 
Meskipun ada beberapa kekecewaan saat mengikuti serangkaian acara bahagia yang membosankan itu. Selalu ada saja, orang-orang yang membanding-bandingkan takdir saya dengan dila, ini bukan hanya tentang orang-orang yang sudah lama kenal dengan kami. Bahkan orang yang baru saya temui di tempat acara pun juga menanyakan hal yang sama.

"nganter siapa mba" Tanya seorang bapak yg mengantar anaknya wisuda.
"kembaran saya pak". Jawabku dengan senyum.
"waaahhh kembar ya? kamu kok gak ikut?"Tanyanya lagi.
"iya pak, saya bulan Oktober insya Allah" masih dengan senyum.
"sayang banget, kan seru kalau bisa wisuda bareng". Katanya lagi.

Dan saat itu saya jadi tidak berkeinginan untuk bicara pada orang yang baru saya temui, karena bapak tsb adalah orang kedua dengan pertanyaan dan pernyataan yang sama. Duhai bapak, terima kasih atas keprihatinanmu padaku, meski sebentar menciptakan titik bening pada mataku.

Duhai mama, terima kasih tak terhingga, untuk semua kesabaranmu, perhatianmu, dan dukunganmu sehingga aku tak pernah merasa putus asa atas keberbedaanku dengan dila, mama orang yang terdekat namun tak pernah menuntut agar takdirku dengan dila harus selalu sama, karena mama tahu bahwa kami pun berusaha untuk menyempurnakan takdir kami masing-masing :)

Dan selalu saja, mengapa saat moment bahagia dila ada saja orang yang mencipta sedih dari bahagia yang ada.
"diles kenapa kamu selalu tertinggal dari dila, nikah dan lulus"

Ah sudahlah, cukup Allah saja yang menjawab semua ini, karena atas izinNya semua bisa terjadi atau bahkan sebaliknya. Maaf, saya tidak bisa mengikuti kehendak kalian untuk menyamakan takdirku dengan takdir dila, karena memang bukan kuasa kami.

4 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger