wahai Pencipta langit, ternyata diri ini tak bisa seperkasa mentariMu, tak bisa sesejuk pagiMu.
aku masih menjadi manusia yang sangat biasa-biasa saja, aahh Rabb..kalau sudah seperti ini, aku ingin segera mengadu pada Mu, bermanja-manja dan terisak-isak dalam pangkuanMu. Rengkuh aku ya Rabb, dalam linangan air mata ini, bantu aku untuk memperbaiki diri..
Sebenar-benarnya cinta, melalui mentariMu yang mengajarkan aku untuk perkasa, melalui anginMu yang selalu menghembuskan cinta untuk semua, melalui alam yang Kau ciptakan untuk kami, melalui jalan yang mengasah nurani kami untuk memberi.
Sebenar-benarnya cinta, melalui seorang hamba yang Kau ciptakan dengan penuh cinta untukku yang begitu luar biasa, yang mengajarkan aku untuk mencintaiMu dengan sebenar-benarnya cinta.Yang mengubah lelah menjadi kenikmatan, yang mengubah kebencian sedikitdemisedikit menjadi cinta. Yang menjadikan rindu karenaMu.
Sebenar-benarnya cinta, melalui seorang hamba yang Kau titipkan pada ku untuk menjadikan mereka sebenar-benar cinta hanya padaMu, melalui tatapan mata mereka yang penuh harap mendapatkan cahaya itu, yang mengantarkan mereka untuk memperbarui cinta pada Mu..
Sebenar-benarnya cinta, pada Engkau. Rabbku..
Persaudaraan kita, kuharap tak hanya menjadi sepotong episode masa lalu, yang hanya bisa kita eja lewat tangis, dalam diam dan merindu luar biasa. Aku ingin persaudaraan kita tak hanya sebatas dalam ingatanmu, yang tak bisa kau wujudkan dalam nyata. Pun, jika suatu hari perpisahan itu terjadi pada persaudaraan ini, berharap kita bisa mengulanginya selalu, dalam robitoh kita, dalam doa tiap solat kita, dalam tiap semangat yang berlimpah tiap pagi..
Dan aku yakin, persaudaraan kita semakin kuat dan menguatkan.
*aah aku rindu, titip salam untuk saudari kita yang juga berjuang bersama. Salam cinta selamanya dari diri yang belum sempurna mencintai kalian.
Ia adalah cinta dalam rongga kesendirian
Bersemayam di balik lapir hingar bumi
Terperangkap dalam ruang dinding kamar dan menanti jawab sang hari
Ia adalah cinta bertahta sedu sedan
Biarkan api membakar leler air mata
Dan seumpama nirwana mengambil separuh nyawanya
Adakah bidadari dalam rupa pangeran suci menanti?
Ia adalah cinta bergaris mata sembilu
Membunuh hati
Menculik rindu
Kepak tawa dalam dada terkubur bersama keranda asa
Ia adalah cinta yang tak pernah mati
Mengusung hari
Mengusir sepi
hanya janji Illahi: pasti.
Menyekam firdaus sejati
*Bendri Jaisyurrahman persembahan untuk adik kecilnya...
Lagilagi tentang menikah, bukan karena jenuh, atau putus asa, apalagi lelah berharap. Bukan itu, tapi entah mengapa saat ini(semoga saja hanya sementara) bukan itu yang terpenting. Entahlah, seakan ada yang berkata, kalau menikah cepat Alhamdulillah, kalau belum cepat juga gak masalah, toh yakin bahwa Allah menyiapkan yang terbaik.
Eh maap-maap niyh, ini bukan karena saya lagi galau yah sekarang, bukan. Bener deh, tapi ini karena keingetan perbincangan di telp dengan mama kemaren siang.
"duh, anak mama begini banget yah sayang sama mamanya" mungkin maksud mama adalah berlebihan, karena ini mama ucapkan setelah saya bilang bahwa di rumah harus ada yang menjaga mama, kalau bukan saya, maka harus ada yang lain. Dan ucapan mama saya balas
"Yaiyalah, kan aku cuma punya mama satu".
tapi saya gak menyangka ucapan mama selanjutnya, mama malah membalas ucapan ku dengan:
"makanya nikah, biar punya mama dua"
duh mah, ingin mengatakan bahwa cinta ini tak bisa dan tak ingin terbagi, saat mama mengucapkan itu, malah justru ingin berlama-lama seperti ini, berlama-lama merasakan bahwa mama hanya satu-satunya. Tak ada mama nomor dua..aaaaaaaaaaaahh...
#berusaha menjalankan takdir terbaik yang Allah pilihkan.
*mencintaimu luar biasa, mama..
Tanyakan pada jejakmu, tentang hari yang akan kau lalui. tak mungkin dan tak bisa hanya diam toh? kau tetap harus langkahkan kakimu, membuat jejak di tempat yang baru...
Katakan pada langit..bahwa kau memiliki pilihan..tetap bersama awan, atau bahkan...bersama dengan teriknya..
tak tahan jika harus berpangku diri..menunggu perintah dari sang langit. Maka biarkan aku memilih. atas kuasa jejakku.
Bukan karena kuasa langit..
Bagaimana jika wajahmu penuh jerawat??
maka sebelum hal itu terjadi, aku pasti akan rajin untuk membersihkan muka dari debu, kotoran, polusi dan emosi-emosi buruk. Intinya, rajin cuci muka, minimal sehari sekali..
tapi bagaimana jika pencuci muka yang sukses menjaga dan merawat wajahmu itu, kini tidak mampu lagi..tidak kau rasa lagi keampuhannya menjaga wajahmu dari segala kotoran itu..
maka...
hmmmm...
butuh penyembuh dari Yang Maha Penyembuh..
butuh penguat dari Yang Maha Kuat..
butuh pembersih dari Yang Maha Bersih..
untuk hati yang saat ini sedang sakit..
untuk hati yang saat ini sedang lemah..
untuk hati yang saat ini sedang terkotori..