Mengomentari terkait artikel pada Islamedia ini, kalau di bilang berbeda, ya jelas berbeda antara Parta Keadilan Sejahtera dengan Partai demokrat. ini bukan karena saya termasuk kader dari Partai Keadilan Sejahtera.
ya bagaimana tidak berbeda, di partai kami, ruhiyah kami selalu diawasi setiap minggunya dengan sarana halaqoh yang ada untuk penjagaan tiap kader, halaqoh ini, bukan hanya berguna untuk kami sendiri tapi ternyata sekeliling kami pun merasakan manfaat dari keberadaan halaqoh ini.
saya rasa, belum ada partai-partai lain yang menjaga kader sedemikian pedulinya, sampai kepada sisi ruhiyah kader tersebut.
jika belakangan banyak yang kecewa dengan partai ini, saya justru akan dengan bangga menyatakan partai ini BEDA dari partai yang lain. diakui ataupun tidak.
*tapi tetap, dakwah saya bukan karena partai, tetapi keberadaan saya di jalan dakwah karena ALLAH semata, partai hanya sebagai wasilah.
wallahu 'alam
baca http://www.islamedia.web.id/2011/05/ketika-demokrat-tak-belajar-dari-pks.html
copas dari seorang teman
haaaa...akhirnya aku tahu apa yang rasa..
terjawab sudah segala tanda tanya dari tatapanmu,
berusaha mencari jawabannya dan tanpa sadar Allah lah yang membimbingmu menceritakan itu, melalui kata yang kau rangkai dengan tulisan itu..
terima kasih telah membuat ku mengerti apa yang kau rasa..
Rabbana, eratkan hati kami dengan cinta Mu..
Luka untukmu???
terjawab sudah..
oleh dirimu sendiri...
melihatmu, menciptakan kebingungan tersendiri untukku,
mungkin aku yang salah menafsirkan tatapanmu
walau aku terus mencoba, memaknai arti dari setiap binar yang ada pada matamu...
maafkan jika terjadi banyak kesalahan dalam penafsiran ini..
karena yang aku tahu, dan aku rasa, bahwa akan ada air mata yang mengalir saat kau menatap mataku
dengan dalam itu..
untukmu yang selalu menatapku dalam diam
ajari aku akan arti tatapan itu..
agar hati dan perasaan ini, tetap putih tanpa noda buruk sangka
*memetik dari kata seorang penulis
maafkan jika senyumku tersembunyi di balik air mata
dan kata-kata mesra menjadi tanpa daya karena terperangkap dalam rasa