USG 1 (21 Juli 2016)

Assalamualaikum anak Umma dan Bapak, hari ini adalah perjumpaan pertama kita dalam wujud yang bisa dilihat mata. Rasa yang luar biasa dan meledak-ledak kebahagiaan kami ketika mendapati bahwa engkau sehat dan tampaknya riang bergembira. Masyaa Allah...

Anakku, aku ingin menceritakan satu hal padamu. Tentang rizki.

Umma dan Bapak teramat percaya bahwa rizki bukan hanya yang tertulis pada tabungan serta gaji kami, bukan pula pada harta benda yang kami miliki. Rizki Allah lebih luas maknanya sayang.

Termasuk didekatkan oleh orang-orang soleh yang baik. Beberapa minggu ini umma dan bapak disibukkan mencari tempat usg terbaik yang tidak terlalu mahal. Bertanya pada teman bapakmu meminta saran darinya, dan masyaa Allah, beliau malah menawarkan di tempat prakteknya yang setelah kami cek memang tak murah. Tapi ia memberikan kami pelayanan bertemu denganmu tanpa hitungan angka. Betapa Allah Maha Baik. Itu adalah rizki yang amat membahagiakan kami, sebab mengantarkan kami untuk bertemu denganmu duhai anakku.

Kita patut bersyukur atas apa yang Allah anugerahi hari ini.

Sedangkan kami?? Berlipat-lipat rasa syukurnya sebab dianugerahi kehadiranmu oleh Allah. Kamu adalah anugerah yang tak hingga dan tak habis-habis rasa syukur kami.
Kamu, bahagia kami.

Sehatlah sayang, akan Umma dan Bapak perkenalkan kamu pada Allah yang Maha Kasih tanpa menagih.

Aldiles Delta Asmara

20Juli2016

14minggu hadirmu di rahim Umma.

Rumah Yang Dirindukan

Sebagai pengantin baru, kok ya ngeliat harga-harga rumah tuh rasanyaaa...

Ya Allah, mampukah kami memilikinya??

Sebuah rumah yang menjadikan Emas sebagai pemimpinnya, sebuah rumah tempat kita selalu pulang dalam manja-manja cinta, sebuah rumah yang menjadi saksi rekam jejak perjuangan tawatangis kita. Sebuah rumah tempat aku dan kau juga anak-anak sholih kita untuk berteduh hapus segala keluh dan peluh.

Sebuah rumah yang menghangatkan bagai pelukmu, bukan yang menakutkan bagai teriakan para pemaki dan pembenci.

Namun ya Allah, Engkau Maha kaya. Tak ingin kami mendapati rumah surga kami dengan cara-cara yang tak Kau ridhoi. Itu yang Emas sampaikan padaku. Jangan hilangkan keyakinan bahwa Allah Maha Kaya dengan ucap "kalo ga nyicil ga bakal punya rumah".

Maka ya Allah..

"...Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga..." Q.s AtTahrim:11

Dan sebuah rumah di bumiMu yang menjadi tempat dalam menujuMu...

-Aldiles Delta Asmara-

#MerendaKeluarga #CatatanSyahiDiles #SyahidDalamDeltaAsmaraNya

(Belum) Sempurna

Beberapa tahun yang lalu tiap kata-kata terakhir di tulisan saya kebanyakan terselip kalimat "Aldiles Delta Asmara, dalam penyempurnaan peran".


Saat itu maksud saya adalah menikah. Dan kini saya telah menikah. Pertanyaannya: sudah sempurnakah peran saya?


Jawab: Belum.


Bukan sebab saya tak bersyukur atas peran baru sebagai seorang istri, -alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmusholihat atas peran baru ini- tapi justru pernikahan inilah yang mengantarkan saya pada suatu kesadaran bahwa "peranmu sebagai hamba Allah tak akan pernah selesai selagi ruh belum Allah ambil". Ia terus bergulir dan bergulir, bahkan mungkin memainkan peran dalam satu waktu.


Pernikahan ini pula yang menyadarkan saya bahwa hidup adalah sebuah perjalanan peran, dan pernikahan hanya salah satu tempat menyandarkan sauh untuk semakin memoles diri dalam peran berikutnya, sebagai ibu, sebagai masyarakat, dan peran lainnya. Perjalanan yang amat panjang bukan?


Maka mari memuhasabahi sejenak, bahwa perjalanan kita bisa saja masih jauh dalam penyempurnaan peran ini, bekal kita tak pernah habis sebab bekal perjalanan telah Allah siapkan dalam Alqur'an dan sunnah, tinggal kita mengemasnya menjadi pribadi terbaik dalam peran yang diridhoiNya, dan menyiapkan bekal untuk perjalanan abadi di hari akhir.


Semoga Allah ridho dalam tiap peran ini.

Dan semoga engkau pun ridho, duhai yang Allah pilihkan sebagai jalan keridhoanNya, suamiku.



-Aldiles Delta Asmara, dalam pembelajaran peran-


Rizki adalah...

"Rizki itu" ujar mama di suatu siang. "Gak mesti tentang uang banyak, badan sehat dan dikasih sabar yang banyak sama Allah juga bagian dari rizki".

"Sabar saat yang lain keliatan wah, sabar saat didzolimi, sabar saat rasanya kita bisa ngomel tapi memilih diam"

"Gak ada sedikitpun kerugian dari sabarnya kita, hari ini mungkin gak berasa, tapi percaya deh Allah pasti bales. Entah balesnya dengan membahagiakan kita, atau Allah balas keburukan orang yang mendzolimi kita."

"Jadi, dedek harus bisa sabar dan tahan untuk ngomong yang kasar dan nyakitin orang ya".

Iya Ma, satu lagi bagian dari rizki dari Allah, yaitu syukur atas dikarunia mama yang suka nasehat menasehati dalam kebeneran dan kesabaran.

Semoga Allah limpahkan kebaikan untuk mama.

-Aldiles Delta Asmara-

Ramadhan kita berTiga


Allah titipkan amanah besar di dalam sini. Begitu yang aku tahu dan ku sadari. Tidak, bukan hanya aku, tapi kini kita. Aku dan Emas.
Ramadhan penuh perjuangan, menjaga nutrisi tetap masuk, menjaga ruhiyah tetap terisi, namun ingin pula puasa penuh, anakku semoga Allah ridho dengan perjuangan kita satu bulan ini.

Umma menunggu detakdetik saat Allah meniupkan ruh untukmu, menggerakgerik jemarimu mengetuk dinding rahim umma. Saat itu, umma tak boleh lengah. Banyak pesan yang sampai pada umma, bahwa umma harus meningkatkan kesensitifan umma terhadap ketakketuk manjamu.

Anakku, Umma sungguh gugup menjalani ini. Lebih gugup dari sekadar mual tiap waktu. Lebih gugup dari sekadar waktu makan yang beberapa bulan ini mesti memaksakan diri.

Anakku, dari sini umma dan bapak berdoa, dan kau pu  harus pula berdoa agar Allah perkenankan kita bertemu dan tumbuh bersama dalam keshalihan dan dalam ketaatan.

Anakku, iringi umma dengan penuh pembelajaran. Sehat-sehatlah sayang, umma dan bapak akan berjuang.

-malam takbir, 5 Juli 2016-
10 pekan usia amanah itu

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger