Bacalah, dan kau akan bersyukur :)

Manusia tempatnya lupa?? Setuju banget, banget banget setuju. Misal dalam hal kebersyukuran akan nikmat, Allah sudah mengingatkan berkali-kali "Nikmat Allah yang mana yang kau dustakan?" yang mana wahai diri?? Allah mengingatkan dengan berkali-kali pengingatan, silakan cek disurat Ar-rahman. Tapi kenapa masih sering mengeluh, memaki takdir dan membandingkan dengan diri yang lain?? bolehkah bersandar pada alasan, "yaaahhh, namanya juga manusia tempatnya lupa"??

Allah Maha Tahu wahai diri, Dia Sang Maha tahu bahwa kita adalah tempatnya lupa, itulah sebab kenapa berkali-kali Allah bilang dalam surat Ar-Rahman. Artinya, bukan karena faktor lupa seseorang melupakan nikmatnya sampai karena akhirnya mengeluh dengan keluh yang kadang berlebihan, tetapi karena faktor mungkin karena kita tidak mau membaca, membaca nasihat Allah yang dengan mudah semestinya kita dapati.

Maka, ketika suatu hari, suatu saat, suatu masa kau ingin mengeluh bacalah. Bacalah dengan nama Tuhanmu, bahwa "nikmat Allah yang manakah yang kau dustakan??"


"wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridho-Nya" Q.S Al-FAJR: 27-28

Surat cinta untuk Rafa Aufa

Rafa, malam ini aku menikmati dinginnya malam sambil memperhatikan perkembanganmu dari waktu ke waktu, meski hanya dengan foto yang tiap hari ummimu kirim padaku.Memperhatikan perkembanganmu melalui foto saja sudah sangat membahagiakan, apalagi jika benar-benar umma berada di dekatmu dan menikmati perkembanganmu secara langsung.
Sayang, tahukah kau bahwa rindu milik umma ini tak bertepi, tak terobati kecuali dengan hadirmu. Yang sampai kini umma tak pernah tahu kapan umma bisa memelukmu secara langsung. Duhai Rafa yang lahir dari rahim kembaranku, masih kah kau ingat wajahku yang sudah 6 bulan ini tak menatapmu?? Ummimu bilang, kau pasti ingat karena kita sudah dekat bahkan ketika kau dulu ada dalam rahim ummimu, semoga benar begitu ya sayang, umma bahagia sekali mendengarnya.
Eh iya, umma dengar melalui ummimu saat ini kau sangat senang sekali berlarian mengejar ummi dan abimu dengan merangkak. Pasti saat itu kau tertawa lepas, bahagianya membayangkan kau merangkak mengejar ummi dan abimu.
Duhai rafa yang cerahmu adalah cerah kami, rumah ini selalu menanti cerahmu kembali sayang. Jika tiba saat itu, aku akan bawa kau menelusuri jejak demi jejak yang pernah kau lewati ketika dulu kau masih di rahim ummimu, jejak kedekatan kita.
Aku berdoa, dan ku harap kau juga berdoa ya Rafa sayang, agar Allah segera mempertemukan kita, kembali mendekatkan kita bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang raga.
Aku selalu menanti, dengan cinta.
Untukmu dan untuk ummimu.


Salam cinta selalu :*

Apapun Yang Terjadi Ku Tetap Menikmati, pahatan takdirMu :)

Kalau bukan karena syariat Allah dan sunnah rasulNya, aku pikir tidak menikah lebih membahagiakan. Salahkah aku??
Coba ah analisis, aku sering mengeluhkan kondisi aku blm nikah, aku sangat yakin kalau menikah akan membuat bahagia, selain itu aku ga pernah bermasalah, hidup normal dg kerja yg sangat santai serta rasa yg selalu bahagia, lagi-lagi jika saat tidak memikirkan pernikahan, kalau sedang memikirkan itu entah kenapa aku merasa orang paling tidak bahagia.
Tapi, beberapa orang yg sangat dekat denganku menceritakan keluhan-keluhan kehidupan barunya, entah apa maksud Allah membiarkan aku mengetahui hal-hal tdk menyenangkan ini. Sampai-sampai aku berfikir "ah apa iya menikah itu membuat bahagia??kalo bahagia hanya untuk satu hari ketika walimah, untuk apa menikah?"
Lagi-lagi aku menjawab,  karena syariat Allah dan rasulNya. Terlalu sombong kah aku mempertanyakan hal ini??

Allah mohon ampuni fikir dan rasa yg ngasal ini..

Oke baiklah, aku harus membuang pikiran-pikiran negatifku, dan mengambil makna dari setiap pertanda tentang apa dan bagaimana semestinya jika sudah menikah?
1. Selalu libatkan Allah
2. Aku akan cari tahu 15 tahun awal hidup pasanganku, terutama tentang pengasuhan yang diterimanya agar aku bisa memahami dia sepenuhnya
3. Aku yakin, bahagia itu ada pada hati yg bersyukur, selalulah bersyukur
4. Allah memang menakdirkan kita berbeda, maka jadikan perbedaan itu sebagai jembatan bukan sebagai jurang
5. Jika benar-benar cinta, maka semestinya menguatkan, bukan melemahkan.

Ya Allah mohon bahagiakan aku disepanjang pernikahanku nanti hingga ke syurgaMu, bahagia yang tak hanya satu hari dan satu hati.

***

Saat masih mencari jawaban tentang apa pentingnya menikah, eehh pas banget Allah yg kasih jawaban, diingatkan kembali sama Allah ketika baca quran pas bagian surat annur ayat 32.
"Dan nikahkanlah orang-orang yg masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yg layak menikah dr hamba2 sahayamu laki2 dan perempuan. Jika kamu miskin, Allah akan memberi kemampuan kpd mereka dg karuniaNya..dan Allah Maha luas Pemberiannya, Maha Mengetahui..


Allah yg Maha Baik dan Maha tau memerintahkan menikah krn tau alasan-alasannya, jd untuk apalagi cari-cari alasan lain.. cukuplah
Allah dan rosulNya sbg satu2nya alasan :)

Karena Allah, karena Allah, karena Allah..
Selamat menikmati proses penggenapan dien duhai diri.

-aldiles delta asmara-

Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu

Mungkin suatu kali, ketika ada marah kepada ibumu, coba tengok perut ibumu yang mengendur.
Dulu, kau ada di sana, di perutnya dengan segala sakit yg tak pernah membuatnya marah..

Mungkin suatu hari, ketika kau merasa lelah dan berat membiayai hidup ibumu, cb tengok sebentar saja perutnya yang nampak mengendur..
Dulu ia kelelahan membawamu ke mana pun, namun ia tak pernah meninggalkanmu dengan keluh dan merasa berat ..

Mungkin suatu pagi, ada helaan panjang kau rasakan ibumu sebagai penghalang dalam gerak, coba tengok sekejap perut ibumu.
Dulu, 9 bulan kau menghalangi geraknya namun tak sebersitpun terlintas rasa itu di hatinya..

Mungkin suatu senja, kau rasakan rumah tak lagi sebagai tempat ternyaman utk kau pulang karena keberadaan ibumu, coba kau lihat perut ibumu sebentar saja
Dulu, kau akui atau tidak, di sanalah tempat ternyaman itu, di dekatnya..

Mungkin suatu malam, kau terganggu dg keluh sakitnya, coba tengok perut ibumu yang kini mengendur..
Dulu kau adalah penyebab sakitnya, namun tak pernah ia merasa terganggu..

Suatu hari aku berkata "mama perutnya jeleeeekkkk, hehehe"
Katamu "mama bangga, karena dari perut mama lahir 4 kebanggaan mama"

Semoga tak akan pernah kita rasakan segala yang "mungkin" tersebut...

Ibumu, ibumu, ibumu
Kemudian ayahmu :)

Cinta pertama dan tak pernah berakhir

Merasa Berkualitas

Boleh saja sih kalau kamu merasa bahwa diri kamu berkualitas dalam suatu hal bahkan sampai2 merendahkan orang lain, boleh saja kok, toh yg akan mempertanggungjawabkan atas segala ucap yaaa diri sendiri kok, gak ada urusan sama yg direndahkan, eh jangan2 ada urusannya yaa.. karena muslim yg baik adalah dia yang saudara2 sekitarnya terbebas dr tajamnya lisan..

Boleh saja sih kalau kamu merasa berkualitas, boleh banget kok bahkan kalau kamu masih ngotot juga boleh, tapi boleh juga donk kalau orang lain menilai bahwa kamu tidak ada kualitasnya sama sekali..

Boleh saja kalau kamu merasa berkualitas, karena "merasa" itu memang haknya semua yang memiliki rasa..
Itu juga kalau kamu hanya memiliki rasa tanpa nurani dan pikir serta iman

Kalau sudah punya keempatnya pasti tidak akan merasa berkualitas

*lagi-lagi catatan sederhana seorang diles

Jangan sampai Allah cemburu

Jangan sampai Allah cemburu
Pada akun facebookmu
Karena setiap keluh kau keluarkan padanya bukan padaNya

Jangan sampai Allah cemburu
Pada akun twittermu
Karena setiap aktivitasmu meminta izin padanya bukan padaNya
Mau makan ngetwit, mau tidur ngetwit, hujan ngetwit, tapi doa tak terpanjat..

Jangan sampai Allah cemburu
Pada whatsappmu
Karena kau asik bercengkerama dengannya bukan denganNya melalui surat cintaNya

Jangan sampai Allah cemburu
Pada handphonemu
Karena kau pandangi setiap waktu, sedang Allah kau pandangi dengan segera dalam shalatmu

Jangan sampai Allah cemburu
Pada chargermu
Karena dengan cepat kau menggapainya saat baterai hp mu melemah, namun tak kau gapai segera Dia saat imanmu melemah

Jangan sampai Allah cemburu
Kita boleh saja cemburu pada teman, saudari/a, sahabat, atau bahkan pasangan karena mereka sibuk dengan handphonenya, namun sadarkah Allah juga cemburu..

Salah satu bukti cinta adalah merasa takut, takut bahwa yg kita cintai marah atau cemburu
Maka jangan sampai Allah cemburu

*Sebuah catatan pribadi seorang diles

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger