Serial Cinta

Ma, apa sih rahasianya sampai aku, dan kami, anakmu, begitu mencintaimu??
Aku ingin belajar darimu tentang apa itu cinta, sehingga mampu membuat orang yg kita cintai juga dapat mencintai kita..
Sampai kini, kau masih menjadi guruku, menjadi kamusku, menjadi ensiklopediku, menjadi buku pintarku, untuk mempelajari apa itu cinta :)
Ayah, terima kasih ya sekitar 40 tahun yang lalu kau memilih wanita yg tepat sebagai ibu untuk kami, anak-anakmu..
Mama, terima kasih ya, karena juga memilih laki-laki yang tepat sebagai ayah untuk kami, anak-anakmu..
Ah ayah, kau pasti juga merasakan cinta yg luar biasa besar dari wanita ini. Hingga tak ada niat sedikitpun untukmu menduakannya meski dulu 10 tahun sudah kau lalui tanpa kami
Yaa, ayah memilih setia karena merasakan betul cinta seorang mama, hingga mampu menaklukan dunia sampai mautpun memisahkan raga
Ayah, tahukah kau, cinta mama padamu tak berkurang sedikitpun, meski kini 8 tahun sudah mama hidup tanpa ragamu
Aahh, kalian sungguh luar biasa menerjemahkan cinta, hingga kata-kata pun terpana karenanya..
Ma, yah..kata orang, kita baru merasakan cinta jika seseorang itu telah tiada..
Nyatanya??
Kau ajarkan kami untuk merasakan cinta sejak raga ada hingga raga tiada ya ayah (semoga engkau bahagia meski kita lain dunia)
Pun dengan mama, ada cinta, bahkan meluapluap tiap harinya, meski kini kau jauh di pulau kelahiranmu

Duhai dua kamus kehidupanku, terima kasih ya atas pelajaran berharga ini
Karena cintamu, kelak akan ku teruskan cinta ini
Salam cinta dari kami, anak-anakmu.
Semoga nyata kelak apa yang kalian impikan ketika kami lahir dulu "jadi anak yang sholih ya nak, dengan cinta kami"
Sebagai wujud cinta dan bakti kami, anakmu..

Sekian

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger