Terlahir bahagia

Nak, tak bosan aku memandangmu dalam jeda tugas mengajarku.
Ah kamu, betapa menciptakan bahagia yg luar biasa bagi kami, orang2 yg ada di sekelilingmu. Umma akan menceritakan kronologis detik-detik kamu hadir di dunia. Sebagai tanda bahwa, kami begituuu menantimu, dan hadirmu sungguh menakjubkan.
Jam 7 pagi hari tadi, dihari minggu tanggal 7 September 2014, belum ada tanda bahwa ummi akan melahirkanmu. Jam 7, ummi malah minta jalan-jalan ke taman untuk melihat pasar pagi di sekitaran taman. Setelah dari taman, ummi memilih untuk tidur lagi menemani abangmu, rafa.
Jam 9, ummi bangun dan merasa kesakitan yang luar biasa. Kemudian kami pun berbenah untuk segera menuju puskesmas terdekat. Jam10, ummi ditangani oleh bidan di sana. Menurut bidan, ummi sudah pembukaan 3, berdasarkan perkiraan, ummi baru akan melahirkanmu jam 17.00, duh lama sekali ummi merasakan sakit itu.
Ah nak, kau shaliha sekali, kau tidak mau membuat ummimu sakit terlalu lama untuk melahirkan. Jam 11.40 kau pun terlahir atas izin Allah, membuka bahagia menembus cakrawala sakitnya melahirkan, dan membentangkan segala harapan kami. Ya, kau kini telah hadir nak, dengan berat badan yang waw membuat kami terkejut mendengarnya. 3,7 kg untuk terlahir normal dengan panjang 49 itu luar biasa. Padahal kurang dari dua minggu yang lalu beratmu baru saja 3 kg.
Tanpa menunggu lama, tanpa merasakan sakit yang lama, Allah mengizinkanmu segera bertemu ummimu dalam dekap cintanya dan cintaNya.
Kini, berbahagialah karena telah membuat kami bahagia atas hadirmu. Menjelmalah menjadi shaliha yang akan mengantarkan ummi dan abimu menuju surga Allah. Mewujud cintalah, bagi abangmu, rafa, dan bagi kami. Tumbuhlah, dengan ketakwaan padaNya.

Salam penuh cinta, umma mu :*

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger