Tragedi yang mengistirahatkan :)


10 Desember 2012

Pulang ngajar TK jam 12.30 langsung menyentuh laptop karena inget besok hari selasa jadwal kasih revisin sama dosen. Baiklah, dengan semangat merevisi skripsian. Mama minta tolong ke pasar buat beli sesuatu, padahal pas banget niyh, pas ngajar sore, pas kecapean, paaasss pengen istirahat, tapi baiklah mari kita ke pasar :) . Pulang dari pasar udah setengah 4, ada jadwal ngajar di Cikeas jam 19.00. wah harus berangkat jam 5 niyh biar bisa maghrib di sana. Alhamdulillah ternyata motor ajo jadi pengangguran, maka saya pakai untuk ke Cikeas, lumayan irit ongkos 16 ribu. Meskipun sebenarnya mama agak berat melepas saya pergi ke Cikeas dengan motor, tapi tetap nekat. Mungkin saat itu lupa bahwa ridho Allah ridhonya mama :( . Sebelum ke Cikeas, nemenin dila jalan2 bentar, trus lanjut berangkat.

ALLAHU AKBAAAARRR..

Belum jauh dari rumah, menghindari mobil keluar dari perumahan dengan kencangnya, niat ngerem malah kepleset dengan motor sekaligus, kepala terbentur (untung pakai helm) tapi sayang dagu tak terselamatkan karena helmnya gak full face. Maka terjadilah pendarahan luar biasa karena robek di dagu yang kata dokter cukup dalam lukanya. Bersyukur banyak yang nolongin dan bersyukur di sana ada klinik jadi langsung ditangani. Pengalaman pertama berurusan dengan jahitmenjahit bagian kulit. Saat proses menjahit, yang teringat itu wajah mama saat melepas keberangkatan, dan langsung istighfar. Duh Allah, tadi Engkau sudah melarangku pergi dengan tatapan ragunya, tapi kenapa aku tetap pergi :(. TadzkirohMu luar biasa. Niat irit 16 ribu eh ternyata keluar lebih besar untuk biaya jahit dagu, ah gak masalah. Rizki dari Mu maka Engkau berhak mengambil kembali. Ternyata ada seorang penolong yang Allah kirimkan di klinik untuk membayar semua tagihan rumah sakit, dan dia mengantar pulang. Tadinya saya pikir dia mungkin mobil yang tadi hendak saya hindari dan menolong karena merasa bersalah. Tapi saya salah, dia mobil yang ada disamping saya ketika jatuh, dia murni menolong. Bahkan dia bilang : "mba kalau motornya rusak bilang saya ya, biar saya yang bawa ke bengkel" dan saya jawab "kenapa mas yang bawa, kan bukan mas yang salah kok" berusaha untuk tetap menjaga ceritanya ^.^
Sampai di rumah, pastilah mama dan seluruh orang di rumah kaget karena saya pulang dengan keadaan berlumuran darah dan dagu penuh plesteran. Orang yang mengantar itu kemudian menceritakan kejadiannya, dan kemudian mengantarkan kakak saya untuk kembali ke TKP untuk mengambil motor yang tadi tertinggal. Oh ya sebelum orang tersebut pergi, saya meminta mama untuk membayar pengobatan di klinik yang tadi telah dia bayar, karena saya TIDAK MAU BERHUTANG BUDI dengan laki-laki yang baru saja saya kenal, meskipun menurut kakak saya, dia menolak pemberian kami. Untungnya proses pemaksaan terjadi.

Setelah kecelakaan ini sangat banyak pelajaran yang dapat saya ambil, bahwa jangan pernah sedikitpun mengabaikan atau mengerjakan apa yang tidak mama ridhoi, kejadian ini membuat saya semakin yakin bahwa ridho Allah memang terletak pada ridho orang tua. Kecelakaan ini juga membuat saya istirahat total selama satu minggu, mungkin ini jawaban Allah atas keluhan saya beberapa minggu sebelumnya bahwa saya merindukan libur, maka Allah kasih dengan cara seperti ini. 
BAGAIMANAPUN, ASALKAN ITU RENCANA MU ALLAH AKU YAKIN INI TERBAIK.
Bersyukur pada Mu Allah, telah menganugerahkan seorang mama yang sayangnya tak terhingga, benar-benar merawat saya selama sakit ini, sering saya merasa sangat merepotkan mama. Makan harus dengan bubur, buah yang mesti di jus dulu, keramas juga minta bantuan mama. Duh apa jadinya kalau tanpa mama. love you yang teramat sangat. Alhamdulillah ada dila juga, dia dalam keadaan hamil pun rela membantu saya dalam membuat makanan, meskipun kadang kesel juga, dia ngunyah seenaknya di depan saya yang kesulitan ngunyah..klo gak inget dia lagi hamil, udah saya jitakin ituuuu..beneran deehh..

Sebenarnya pengen bilang "bosen di rumah" ups tapi ini kan suatu nikmat yah, tragedi yang membuat saya istirahat total, tragedi yang akhirnya mewujudkan impian saya untuk menikmati libur di rumah bersama mama dan dila. 

Allah, rencana Mu yang sungguh tak bisa kami tahu benar-benar merupakan suatu nikmat bagi kami...maka jadikan kami hamba yang penuh syukur :)

1 komentar:

  1. tanggapan ngasal : kamuuuuuuuuuuu... eh bisa jadi, Mas-Mas itu juga bukan kebetulan loh, pastinya, Jodoh gitu. hhe. *sambil cubitcubit tuh dagu* :D


    tanggepan serius : yap yap, kesekian kalinya : Ridha Allah itu ada di Ridha-nya orangtua, ya :)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger