Bersamamu menuju Masa Depan


Fatherman punya misi menjadikan dirinya sebagai yang utama dijadikan narsum oleh anaknya. Disini kata kuncinya : “Kata Bapak Gue”, dan segala kalimat yang semisal dengannya. Kalimat ini menunjukkan betapa tak ada yang dipercaya oleh anak kecuali bapaknya. (Ajo Bendri)

Semenjak menikah dengannya, punya contoh 'fatherman' yang nyata banget selain ayah. Yaitu bapak. Tiap hari, tiap waktu ketika ada kejadian-kejadian kecil selalu menyelipkan "Bapak tuh dulu...."

Tentang tugas yang harus sama-sama dipikul anak laki-laki dan perempuan, tentang cara mendekati hati dengan mengajak anak lelakinya berkelana, tentang 'galaknya' bapak untuk menjaga anak-anak perempuannya. Dan tentang segalanya.

Aku jadi rindu, sosoknya seakan dekat, seakan hidup dalam penjagaannya melalui penjagaan anak lelakinya yang kini menjadi suami.

Pak, anak lelakimu kini memiliki istri, terima kasih atas pengasuhan hebat selama ini. Cara bapak mengasuh benar-benar membuat seseorang yang menjadi istrinya merasa amat bahagia. Semoga Allah kumpulkan kita kembali di surga ya pak. Bersama ayah, bersama semuanya.

Tiap akhir cerita, dihati ini selalu berdoa dan kemudian aku bisikkan pada ia "mas, semoga kelak saat engkau menjadi bapak, mas bisa lebih baik dari bapak ya". Agar pada masa yang akan datang aku bisa mendengar celoteh bahagia anak-anak kita serupa "kata Bapak aku" yang menjadi sumber daftar pustaka dalam tiap jejak hidupnya.

"Ibu tuh dulu.."
Dan kata ini tak kalah sering diucapkan, seakan menjadi motivasi, semoga bisa mengambil banyak pelajaran dari ibu, sebanyak yang telah diambil dari mama.

Hari ini tepat dua bulan kita menjadi sepasang pakaian, sekokoh bangunan bernama 'rumah tangga', seakrab canda tawa manja penuh pesona, berharap kita mampu tuk ambil cinta dari masa lalu untuk kita goreskan pada masa depan, seutuh keluarga, berkah dalam Samara, hingga semoga menuju surga.

-Aldiles Delta Asmara-

30 Januari dua bulan yang lalu.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger