Da'i Cilik

Namanya Alif: bocah laki-laki berusia 6 tahun ini luar biasa menurutku. Dia bercita-cita menjadi ulama besar(subhanallah). Aku paling suka saat mendengar dia bertausiyah, apalgi jika dia membacakan hadist yang dihafalnnya. Kegemarannya adalah membaca alqur’an dan membaca buku, jika dia tidak bisa tenang karena terlalu aktifnya, mudah saja, kami tinggal memberinya buku ataupun alqur’an, dengan begitu dia pasti lupa dengan dunianya. Hafalan hadits dan qur’annya juga banyak, pernah dia bercerita bahwa di istana dacil ini dia kesulitan untuk menambah hafalannya. Aaahhh..lucunya dia, anak laki-laki yang aktif dan juga cerdas.

Namanya Ariel: cita-citanya menjadi imam dimasjid baitullah Mekkah,usianya kira-kira 9 atau 10 tahun, aku tidak tahu pasti, yang aku tahu dia anak laki-laki yang mandiri, bijaksana dan yah ini dia yang aku suka, hafalannya sudah 9 juz(menurut dia baru sedikit). Anak yang periang dan cerdas.

Namanya Agil: bocah laki-laki yang benar-benar lugu tapi pintar memainkan alat musik, dia menjadi penghibur untuk teman-temannya, tetapi dia adalah seseorang yang paling terluka jika ada yang temannya harus pulang terlebih dahulu. Ah ya, ada hal menarik yang aku ingat, seminggu di istana dacil itu dia pernah sakit, badannya panas luar biasa, dia demam dan amandelnya kambuh, agil merintih. Tapi coba kau dengan rintihannya, yaaa dia memang merintih dan menangis, rintihannya adalah istighfar. Semoga sakitnya benar-benar menghapus dosa.

Namanya Ferdi: dia memang orang pertama yang di pulangkan dari rumah dacil, tapi bagi kami dia adalah juara. Kata-katanya sungguh dewasa dibalik usianya yang baru 11 tahun. Dan coba saja kau dengar, begitu menenangkan agil yang sedang menangis dan juga dengan teman-temannya. Baru dua minggu, tapi dia sudah menjadi sahabat bagi teman-temannya, dan begitu banyak kenangan kami para mentor tentangnya, dia yang mengajarkan kami untuk tersenyum, pesan terakhirnya, ini semua kehendak Allah teman-teman yakinlah ini terbaik..ahhh rindu dia rasanya. Istana dacil ini sepi tanpa kehadiranmu sayang.

Namanya Acep: bijaksana luar biasa, tak salah lah jika kami memilihnya menjadi ketua RT dalam istana ini, senyum selalu menghiasi bibirnya. Kalau menyebut nama Acep, maka yang langsung terbayang adalah senyumannya.

Namanya Nano: dia berasal dari Sorong, Papua. Pertama bertemu dia, aku negitu ingin mengobrol banyak dengannya, begitu juga dengan kakak mentor perempuan lainnya. Tapi ternyata, dia jaga jarak dengan kami, dan alasannya, karena dia sudah baligh. Ahhh malunya kami tidak bertanya dulu :p.  Ya dia tau batasan-batasan itu, batasan antara kami yang perempuan dengan dirinya yang laki-laki. oh yaa, ada satu hal lagi tentangnya, dan tentang kekagumanku..pernah aku melihat dia sedang menyendiri, aku khawatir dia sedang sedih, aku dekati, dan ternyata..aku salah, dia sedang memurojaah hafalannya..langsung aku mundur, tak berani mengganggu aktivitasnya..maaf ya nano ^^

Namanya Putu: bocah laki-laki yang baik, bersahaja dan memiliki cita-cita yang mulia. Apa cita-citanya? Melanjutkan usaha foto kopi ayahnya. Pertama mendengar cita-cita ini, aku langsung merasakan bahwa begitu besar cintanya dan kekagumannya pada ayahnya, hffff membuatku rindu dengan ayah. Semoga ayahmu bahagia sayang, dan semoga cita-citamu tercapai.

Namanya Hasan: kalau mau dengar cerita tentang nabi atau kisah yang lainnya, minta ceritakan dia aja, dengan gaya cerita yang oke..hmmm keren deh..

Namanya Sheila: dia muslimah yang mencoba tegar karena harus melepas sahabatnya yang pulang ke kampung halaman. Dia bijaksana, dewasa dan pintar. Dia tau mana yang baik dan buruk, pernah dia menegurku saat aku sedang buka FB, apa asyiknya siyh kak buka fb?buang-buang waktu. Cuma senyum ku balas pertanyaan dia, karena sangat menampar langsung. Dan suatu hari pernah aku, dia dan sahabatnya terjebak dalam ghibah, tapi aku menasihati mereka dan bertanya, tau gak hukumnya ghibah? Dia menjawab, menurut fatwa MUI haram kak. Ahhh polosnya dia, tapi sungguh cerdas dan bijaksana, karena pasca itu dia menahandiri dari ghibah.

Namanya Aisyah: gadis periang dan lincah. Pernah dia suatu hari murung, dan ternyata itu karena dia merindukan uminya. Wajar bukan? Muslimah berumur 7 tahun yang seharusnya berada di samping mamanya, tetapi kini harus lepas selama 3 bulan, hanya sesaat untuk bertemu dalam sehari. Tapi pertemuan singkat kala itu, cukup baginya untuk melabuhkan kerinduannya, dan ia, kembali ceria lagi.

Namanya Amel: ada satu kata-kata yang membuat aku kagum dengannya. Ini terjadi sehari setelah ada dua orang yang dipulangkan terlebih dahulu.
”kak, kalau boleh memilih, amel memilih amel yang pulang dari sini dibandingkan harus kak nawa dan kak ferdi”. Usianya 7 tahun, tapi begitu luar biasa pemikirannya.

Namanya Nita: umurnya juga tidak lebih dari 7 tahun, dia lucu, solehah dan baik kepada siapa saja. Dan dia juga peka dengan keadaannya. Mudah bagi kami untuk jatuh hati padanya atas segala kelebihan yang dia miliki.

Namanya Nawa: sama seperti Ferdi, dia harus pulang untuk melanjutkan dakwah di rumahnya. Sahabat karib Sheila, dari dirinya, kami belajar untuk menjadi orang yang supel, pemaaf dan selalu mengambil hikmah dari setiap keadaan. Dia memang menangis saat berpisah dengan kami, tapi aku yakin, itu karena ukhuwah ini yang terlalu indah untuk dia tinggalkan dari istana dacil. Jangan menangis lagi ya sayang ^^

Namanya Villa: cita-citanya menjadi menteri keuangan, dia ingin memperbaiki keuangan Indonesia. Subhanallah. Kebiasaannya adalah membaca, tak bisa lepas dari buku, saat di dalam perjalanan pun dia membaca. Memiliki banyak wawasan, semoga kecerdasanmu membawa manfaat untuk orang lain.

Namanya Riska: cerdas, santun dan solehah, dan dia mendahulukan temannya dibanding dirinya, tak salah jika kami memilihnya menjadi bu RT di istana dacil ini. Sifat pemimpin sudah terlihat dari dirinya, lihat saja cita-citanya, menjadi PRESIDEN. Luar biasa.

Namanya Adzkia: gadis cantik dan lembut ini sangat menyentuh hati jika berdoa. Sampai-sampai ada niat untuk belajar berdoa dnegan dirinya ^^

Namanya Kintan: begitu lembut dan pintar, aku jatuh hati pada gaya bicaranya, sangat santun. Dan yaaa, dia adalah muslimah yang paling banyak senyum.

Namanya Syarah:  qiroatil qur’annya begitu luar biasa, menggetarkan hati. Tilawah qur’an menjadi kegemaran baginya seoertinya ^^


Hmmm untuk yang tidak ada di sini, maaf yah. Bukan berarti kalian tidak special. Ini hanya masalah keterbasan ku dalam menulis dan mengembangkan sebuah peristiwa menjadi tulisan. Walau bagaimanapun, kalian adalah JUARA.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger