Jika mengajar dan mendidik adalah sebuah hobi, maka inilah hobiku. Yap, mendidik. Satu kata yang menurut ku begiiittuu bermakna. Hmm tapi sebelumnya, mari kita lepas belenggu pemikiran kita yang jika disebutkan mendidik itu berarti berdiri di suatu kelas dan menerangkan seseuatu. Ini terlalu sempit untuk dikategorikan sebagai mendidik. Saya yakin, kita semua adalah pendidik, tak perlu kuliah di IKIP (kecuali kalau mau dapet gelar S. Pd) untuk mendidik. Mendidik bagi saya, tidak terlepas dari seorang anak(mengapa harus anak? karena berawal dari sinilah pendidikan itu dimulai), mengucapkan kata cinta pada mereka adalah mendidik, bertanya kabar pada mereka adalah mendidik, memberi contoh pada mereka pun juga mendidik, bercerita, berkisah, mengelus rambut mereka, menggendong dengan penuh cinta bagiku itulah mendidik dan mengubah kata-kata negative menjadi positif juga mendidik, missal:
“nak, jangan berlari” diubah menjadi kalimat positif “nak, berjalan saja yak” atau..
“nak, jangan naik-naik nanti kamu jatuh” diubah menjadi, “nak, kita bermain dibawah saja yuk”
Luar biasa pendidikan itu, dan saya sudah jatuh cinta dengan hobi ini. Walaupun sebenarnya, pengalaman saya dengan para pendidik tidak terlalu baik, lebih banyak buruknya malah, tapi yaaahh jika Allah sudah berkehendak, maka tidak ada yang bisa menolak. Begitu pun dengan hobi saya ini. Dan yang ada dalam mimpi pun, semua tentang mereka, orang-orang yang sudah Allah titipkan untuk saya didik, murid, binaan, dan apapun sebutan untuk mereka. Mereka tak kan pernah pergi sedikitpun dalam pikiran, karena..
Saya sudah terlanjur mencintai mereka..
Jika mendidik adalah cinta
Maka akan ku korbankan, waktu ku, harta ku dan seluruh nya untuk mendidik..
Jika mendidik adalah sebuah hobi,
Maka aku tak kan menyesal memilih mendidik sebagai hobi..
Jika mendidik adalah ungkapan syukur
Maka aku selalu bersyukur karena Allah sudah mendidik ku dengan cara seperti..
“tarbiyah Allah memang benar-benar luar biasa.”
0 komentar:
Posting Komentar