Getar suatu kata

Ada takdir yang mengantarkan kita di suatu pagi dalam peluk bahagia yang mungkin bukan kini, tapi percayalah sebentar lagi :)

Berkatalah ia dalam isak yang menyesak, bahwa rasa ini memang tak semestinya hinggap dalam hati para penerus Hawa. Kau tahu mengapa? Tersebab Allah memang menggariskan yang berbeda.

Untukmu dan untukku, adalah rasa yang pastinya tak melulu sama, meski kita berdampingan. Tapi tak apa, sebab jika kau percaya, Ia sudah mempersembahkan yang lebih mulia untukmu, lebih bahagia sesuai denganmu, dengan rasamu, dengan tatapmu, dan dengan pengharapanmu.

Dalam getar suatu kata, aku yakin kau mampu mengangkat tunduk tanpa dahaga, mengembang senyum tanpa terpaksa, dan menatap mesra tanpa kau duga, dengan doa.

Ya dengan doa, yang tersujud tersembahkan dalam waktu malam disepertiganya, mengiba dengan mesra, berlirih dengan manja, mengusap air mata, hingga Ia menyingkapkan bahagia yang tanpa terhijabi, teruntukmu suatu hari nanti.

Tegarlah, selayaknya hajar nan penuh baik sangka terhadap gores takdirNya, hanya berdua, berkeliling safa dan marwa dalam pencapaian ikhtiarnya.

Dan keajaiban suatu hari hadir dalam waktu yang tak kau sangka, selayaknya zamzam yang justru terpancar dari jemari lentik kaki bayi tak bernoda.

Percayalah...
Untuk bahagia yang telah tercipta...

3 komentar:

  1. aaakkkkk kakadilessssss, berkaca-kacaa bacanyaaaaaa :'(
    ng-jlebb banget, ngena kak ..

    maukah kamu memasukkan nama ku dalam daftar di bait do'a yang kau pinta disetiap sujut terbaikmu ??

    BalasHapus
  2. Eh baru liat nih... insya Allah sayang..
    jadilah setegar maryam dalam ujian karena lingkungannya

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger