Benarkah memang ia??

Seyogianya(nemu kata baru) kita bercermin dan melihat jauh dalam diri kita, siapa sebenarnya yang kita teladani? Atau pertanyaan lebih jauh, siapakah yang kita inginkan utk diteladani oleh anak kita? (Kita??)
Dengan tegas kita menjawab, Rosulullah, Rosulullah, pun dengan pertanyaan kedua yang jawabnya pasti sama.
Dan dari cermin tersebut, benarkah memantulkan wujud aslinya pada kita? Benarkah sudah meneladani sebaik-baiknya tingkah pada pola hidup teladan kita?

Membaca kisahnya, mengilmuinya dalam pembahasan, mengamalkan, dan kemudian kembali mengisahkan pada semesta tentang dahsyatnya teladan kita, dengan sebenar-benarnya cerita.

Ataukah kita berhenti dititik mengaku tanpa langkah meniru?
Ataukah kita berhenti dititik memberi kisah tanpa kasih pada anak kita? Hingga tak terasa dan teraba mulianya teladan kita, tersebab kita. Ighfirli Robb :(
Ataukah kita berhenti dititik meniru hanya pada yang kita setuju, namun menghempas pada yang kita tidak setuju?

Kamu ucap rindu, namun menyengaja tak menciptakan temu untuk suatu masa, yang kita dikumpulkan bersama yang kita cinta, adalah ia, sebaik-baik yang tercinta.

Kamu ucap cinta, namun menyengaja melewati sunnah tuntunannya dalam detakdetik yang semakin tak berharga dalam penghujung usia.

Kamu ucap pengikut setia, namun tak acuh pada yang menghinanya, meski ia menanti dengan cinta.

Ia, salallahu alaihi wasalam, menanti kita dengan setia, bertajuk mesra dalam hembusan nafasnya, ummati, ummati, ummati..
Sedang hembus nafas kita, tertujukah untuk menyambut panggilannya? menujuNya dalam ketaatan ditiap waktuNya. Ataukah dunia lebih indah bagi kita dari sekedar membersamainya dalam masa yang tak pernah ada jeda??

Adalah kami, butuh hidayahMu duhai Allah dan jua butuh bimbinganmu duhai Rosulullah.

('Āli `Imrān):8 - (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger