Kebaikan penutup


"Dalam takdir kesalahanku, selalu tercipta pula takdir maafmu" -kalo ga salah, ini kalimatnya ust. Salim-

Sebelum menikah, saat menjadi tempat berkeluhnya para istri tentang suaminya begini begitu dan berujung ngambeknya sang istri, dahulu selalu berkomentar dalam hati 'halah cewek, gitu aja ngambek, harusnya kan bisa begini dan begitu'. Ternyata memang, godaan ngambek luar biasa ketika menikah. Setan tak henti-hentinya membisikkan 'ajakan' agar buruk sangka, menuntut, menganggap ga adil, dan bisikan-bisikan lainnya yang kalau dipikir ulang benar-benar sepele dan remeh.

*Pulang malem, ngambek*
*Masakan ga dicicip, ngambek*
*Sabtu minggu kerja, ngambek*
*Pegang hape, ngampek*
*Nonton ga ngajak2, ngambek*
*Pertanyaan ga dijawab, ngambek*

Jika bukan karena Rahmat Allah mungkin aku tak mampu melewati bisikan-bisikan itu. Dan jika bukan karena Rahmat Allah, tak mungkin aku mendapatkan lelaki sebaikmu.

Kebaikanmu. Iya, kebaikanmu yang pada akhirnya menggantikan kekesalan menuju cinta yang berlipat.
Seperti pagi ini kala menatapmu lewat spion motor, saat aktifitas rutinmu mengulang-ngulang hafalan.

Duuhh ya Allah, kenapa kesalahan-kesalahan kecil bisa menutup kebaikan dan kesholehanmu yang menggunung?? Tiba-tiba terlintas semuaaaa kebaikanmu yang tak terhitung. *Selalu membantu menjemur cucian*
*Selalu melipat cucian kering*
*selalu nyuci piring sendiri setelah makan*
*bantuanmu menyapu rumah*
*Membuatkan minuman*
*Melipat selimut*
*merapikan tempat tidur*
*menyiapkan peralatanku mengajar*
*Menjadi imam sholat dengan suara yang mampu bikin nangis haru*
*teman diskusi yang terbaik*

Dan seterusnya, dan seterusnya.

Kebaikan yang menutup kekurangan.
Cinta yang menggeser kekesalan.

Adalah mas untukku
Adalah aku terhadap mas

Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmusholihat

#SyahiDiles
#SyahidDalamDeltaAsmaraNya
#30Januari


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger