Mama dan Posisinya


Anak tetaplah anak meski dia sudah menikah.

Dulu nih sebelum nikah(lagi-lagi bandingin dengan yang sebelum nikah) deket banget sama mama sampe semua hal dari yang penting atau ga penting semuaaa diceritain. Pas nikah, sempet khawatir apa kebiasaan  itu akan hilang karena udah punya suami? Bukan karena posisinya mama tergantikan, tapi merasa udah gede aja gitu, jadi jangan bentar-bentar cerita. Hehe..

Nyatanyaaaa...
Udah dua bulan mama pulang kampung, dan tiap hari nelpon cuma sekadar bilang "Ma, ada tukang sayur baru loh di deket rumah, lebih murah lagi". Atau "Ma, sedih deh tukang sayurnya tutup". Seperti hari ini, yang nelpon mama karena mau cerita peristiwa kempesnya ban di masa-masa akhir bulan ini, tapi kata mama "loh, kan selama ini irit tujuannya biar bisa memenuhi hal-hal yang gak terduga, kempes ban, service motor, beli sesuatu, udahlah setelah ini kan bisa irit lagi".

Begitulah, kenapa sampe sekarang suka banget cerita, karena setelah cerita nasehat mama bisa bikin otak dan hati lurus lagi :D

Semoga Allah menyayangi mama.

"Dek, bagindo apa kabar?" Tanya mama suatu hari.

Niatnya sih ga mau bilang sejujurnya, eh tapi lidah kaya udah langsung ngomong aja.

"Lagi sakit ma, kecapean".

"Minum obat, pijetin pake minyak, istirahat yang cukup" dan seabrek-abrek pesan mama untuk menantunya.

Duh ya Allah, mohon siapkan rumah di surga bagi mama, ayah, ibu, bapak, dan semua yang tercinta.

Robbighfirlii waliwalidayya
Warhamhuma kamaa Robbayaanii soghiiroo.

-Aldiles Delta Asmara-
Dalam dekapan cinta menjadi istri dan anak-

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger