Tabayyun itu klarifikasi bukan???atau konfirmasi kepada seseorang yang kita dengar kabarnya.Hal yang tidak dibiasakan dalam bangsa ini. Jadi ingat pengalaman kemaren siang, dalam suatu lingkaran bersama siswa SMP, mereka bercerita tentang kesalahan salah satu teman mereka, anehnya dari cerita yang mereka kisahkan dalam mencari kebenaran itu, tidak pernah saya dengar bahwa mereka bertanya langsung pada temannya yang sedang mereka permasalahkan. Menurut cerita yang keluar dari mereka, mereka bertanya tentang temannya pada si ini, ini, ini, dan ini tapi tak pernah ada ide untuk langsung mereka tanyakan kepada temannya yang bersangkutan. Sampai di sini, saat tetap berusaha mendengarkan cerita mereka walau agak sedikit jenuh dengan tingkah mereka(hehe maaf ya dek), dan sampai pada akhirnya mereka meminta saran apa yang harus mereka lakukan, langsung saja saya menyarankan mereka untuk klarifikasi kepada temannya yang sedang mereka tanyakan. dan saya kaget denga pernyataan yang mereka keluarkan.
"ya ampun kakak, mana ada siyh maling ngaku"
Dan sempat saya terdiam, kaget dengan ucapan mereka. tak hentinya saya berfikir, ooohhh inilah yang diajarkan lingkungan pada mereka generasi bangsa. dengan kata-kata seperti ini, dengan percaya pada pernyataan yang turun temurun ini, memakan daging saudaranya lebih mereka sukai daripada bertanya langsung pada temannya. dan teganya mereka menyamakan saudara/saudari dengan seorang maling.. :(
Saya pun membantah statement mereka dengan sangaaatt hati-hati, saya jelaskan pada mereka bahwa ada cara yang telah Allah ajarkan pada kita, yaitu TABAYYUN. Dalam surat Al-maidah ayat 116 Allah mencontohkan langsung agar kita bertabayyun atas apa yang sudah kita dengar.
"dan ingatlah ketika ALLAH berfirman, "Wahai Isa putra Maryam!Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?"Isa menjawab: "Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang ghoib""
saya rasa ayat ini sudah sangat menggambarkan bahwa klarifikasi itu dibutuhkan daripada mencari faktanya kepada orang lain yang belum tentu tahu akan kebenaran. ALLAH yang Maha Tahu saja mencoba bertabayyun kepada nabi Isa akan berita tentang keTuhanannya mengapa kita yang tidak tahu apa-apa tidak mau bertabayyun untuk lebih mendapatkan berita yang jelas???
Wallahu 'alam..semoga bisa membudayakan tabayyun dalam hidup kita..
0 komentar:
Posting Komentar