dialog hati dari amah untuk Faris

Semakin mencintai faris, usianya belum genap 3 tahun, tapi dia sudah pandai mengatur emosinya dan menyelesaikannya dengan berkomunikasi. Dan entah sudah berapa kosa kata yang dia kuasai, sampai-sampai saya pun sebagai amah nya sering takjub akan kepintarannya dalam berbicara.
Seperti malam ini, malam yang cukup penat bagiku, saat harus menyicil tugas laporan. Faris meminta tidur dengan amah nya, bukan dengan abi umi nya, tetapi sayang, hari ini karena tugas ini, faris sedikit terabaikan olehku yang asik memandangi layar laptop. 
Dan jadilah dia merasa terasingkan, dia mulai mencari perhatianku dengan mengganggu, memencet-mencet tuts laptop, membuang-buang kertas menggoyang-goyangkan layar laptop dan aku cukup terganggu dengan tingkahnya ini, dan dengan suara yang mungkin cukup tegas saya menegurnya:
saya "faris, amah gak suka!"
dan itu tidak menghentikannya, faris tetap menggangguku, tapi setelah beberapa lama, dia diam sambil melempar-lempar kertas, dan saya melanjutkan mengetik di laptop.
tidak lama, karena merasa bersalah dengannya, saya menegurnya:
saya: " faris marah yah sama amah?"
faris: "iya"
saya: " emm maafin amah yah, tadi amah lagi kerja. mau kan maafin amah?"
faris: "gak mau"
saya; "amah peluk ya?"
faris: "gak mau..."
saya: "faris maunya apa nak?"sambil memeluknya dan mencium keningnya.
faris: "ais mau bobo sama umi"
saya: "loh kan tadi dah janji sama amah, kalau bobo sama amah, gak minta pulang"
faris: "bobo sama abi, sama umii" dan air matanya jatuh.
saya: " yaudah amah telp abi yah biar di jemput, tapi amah minta maaf yah sama faris, faris mau maafin amah"
faris: "iyaaa, ais mau sama abi"

dan pulanglah dia dijemput abinya. Sedih karena bikin faris BT, tapi lucu juga mengingat dia yang sudah bisa menyampaikan kekesalannya padaku dan mengingat ekspresinya saat kejadian tadi. Hmmm malaikat kecil....
* berharap bisa terus bersamanya dan terus ada pada tiap fase perkembangannya






0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger