6 warna pelangi
itu.
Pelangi itu
bernama ukhuwah, jika aku kuning, maka kau pasti biru, hijau, ungu, merah atau
merah jambu. Kita memang berbeda, itu yang kita tahu dari ukhuwah, karena
perbedaan yang kita miliki, maka kita membentuk sebuah pelangi, pelangi
ukhuwah. Dan izinkan aku menceritakan tentang menyatunya pelangi ini.
Juli 2008
Sedang
sibuk-sibuknya mendaftar ulang diperguruan tinggi, menghitung-hitung uang,
clingakclinguk mencari teman, membaca-baca lagi ijazah SMA, antri di loket,
duduk termenung mikirin jalan pulang atau kost yang menjadi tempat tinggal
selama 4 tahun, ah itulah pemandangan sebagian besar di kampus itu pada hari
itu, pendaftaran ulang mahasiswa baru Universitas Negeri Jakarta. Dan di sana
kita bertemu, seseorang yang mirip dengan gayaku selama ini, jilbab lebar,
bermanset dan berkaus kaki, menyapa satupersatu dari mereka, dan ternyata kita
satu jurusan ^^, 6 orang itu. Dan aku pun iseng bertanya, liqo di mana??hehhee
*padahal itu pertanyaan rahasia katanya.
Ternyata benar,
dari sana hati kita mulai bersatu, bukan karena kita ekskulisif, kita tahu itu.
Kita hanya sekelompok orang yang berkumpul untuk saling memuhasabah ibadah
kita. Dhuha, tilawah, makan siang, sholat zhuhur, ashar, kita selalu bersama,
sampai kita bikin majelis syuro sendiri kan *eh yang ini harusnya rahasia
Kita
merencanakan program-program dakwah untuk kelas kita, membuat strategi-strategi
untuk mendekati mereka, membaur dengan mereka, yang setiap bulan kita evaluasi
bersama kekurangan-kekurangan itu. Merindukan masa itu. Oke sekarang saya mau
menceritakan tentang warna pelangi itu.
Aku:
Seorang yang
kalian kenal yang suka bengong-bengong di kelas, tidur di kelas, dan orang yang
paling kebingungan jika di minta menceritakan masalah, kata-kata andalannya “bingung,
sepertinya saya gak punya masalah” dan kalian akan menjawab “itu masalah lo,
merasa tidak punya masalah”. Dan makin bingung lah aku mendefinisikan kata-kata
kalian. Dan kalau ada tugas yang jangkanya sebulan, maka kalian pasti akan
menemukan aku menjadi orang yang paling santai sekelas, karena yang lain sudah
mengerjakan jauh-jauh hari, tapi kalian menemukan aku yang baru mengerjakan
satu hari sebelum deadline. Saat orang lain memandang aneh kepadaku, dan berisik berkomentar, maka kalian pun
yang membela “tenang aja, ntar juga pasti selesai dia mah”. Dan kata-kata itu
yang paling aku suka, seolah kalian sudah sangat mengenal ku.
TY:
Akhwat yang
galak menurutku, hehe. Yang tidak menoleransi kesalahan, yang tidak bisa
memanipulasi ketidaksukaan pada orang lain(hampir mirip sebenarnya denganku,
tapi dia lebih, hehe) kritis di kelas, kalau yang ini berbeda denganku yang
seringnya bengong-bengong. Ampun-ampun kalau menegur orang, yang sampai kami,
saudarinya saja ngeri dengernya, tapi aku suka berbicara membahas umat
dengannya, karena pasti dia akan sangat meluap-luap membahas permasalahan umat.
Yang biasanya saya balas dengan anggukan-anggukan tanda setuju.
RA:
Dibilang pendiam
enggak, cerewet gak juga, hmmm. Misterius sepertinya menggambarkan dirinya. Saat
saudari-saudarinya rapuh, biasanya saudariku yang satu ini yang paling peka,
mengelus-elus pundak kami, memberi kekuatan pada kami, terlihat sepertinya dia
tidak memiliki masalah. Tapi saya paling tidak tega jika sudah melihatnya
menangis, itu artinya masalah yang dihadapi sudah berat. Saudari yang tangguh,
terbukti dia mau menerima amanah saat kami menolak, dia dengan anggukan yang
pasti menerima amanah itu. Dan dia orang yang paling lembut hatinya, saat kami
sedang tidak menyukai salah satu teman di kelas, maka dia yang menetralisir
emosi kami. Dan saya menyukai gaya dia berbicara, memimpin dan cara belajarnya.
NIR:
Seorang saudari
yang membuat kami iri, entah ini pujian atau hinaan baginya, kami sering
mengucapkan: “ah kamu mah udah liqo dari sejak dalam kandungan, dan begitu
lahiran juga udah dijilbabin” dan dibalas dengan tawa kecil yang manja darinya.
Seorang saudari yang bagiku, masih terlihat seperti remaja(karena mungkin dia
yang paling muda diantara kami) yang suka ngambek di rumah, yang suka
bermanja-manja pada kami, ah tapi aku suka dengan manja, karena dari situ saya
melihat dia bisa mengekspresikannya dengan tulisan, dan saya salah satu
pengagum rahasia dari semua tulisannya ^^v
YNFJ:
Hmmm ini dia,
yang kami anggap pemimpin kami dalam perjalanan ukhuwah ini, dia yang
mengevaluasi ibadah harian kami, yang mengecek hafalan surat kami, mengecek
kehadiran pekanan kami, yang hafalan qur’annya paling banyak, yang pasti
membuat kami iri, dan saya selalu mengingat dia saat saya tilawah, karena
biasanya saya selalu menegurnya saat kami tilawah bersama, bacaan qur’annya itu
loh, secepat kilat, ngebut tanpa rem, hehehhe. Tapi itu yang membuat saya
selalu ingat dengan dirinya, hoooo
Khae:
Dia saudari yang
sepertinya sering saya dzolimi, saudari yang lucu dan menggemaskan sehingga
tiada hari bagiku untuk menggodanya, afwan yah ukhtiku. Dia, saudari yang
sangat kritis, yang pemikirannya luar biasa, sampai-sampai aku sering kewalahan
menjawab pertanyaannya, terlalu sulit bagiku,hehehe. Tapi aku kagum, walaupun
pemikirannya tanpa batas, ia tetap dalam koridor ketaatan pada Allah. Dan aku
suka itu.
Benar-benar sebuah warna dalam pelangi, kita saliing melengkapi dan
mengisi segala kekurangan kita. Yang saling mengerti, memahami, dan memaknai
persaudaraan ini dengan sangat indah. Merindukan kebersamaan kita saat pertama
berjumpa, melakukan segala hal dengan bersama.
Semoga masih ada
dalam memori kalian, saudariku yang ku cintai karena Allah, yang tak pernah
absen dari daftar robitohku. Semoga seperti itu pun aku di dalam robitoh
kalian. ^^
0 komentar:
Posting Komentar