Surat cinta untuk Rafa Aufa

Rafa, malam ini aku menikmati dinginnya malam sambil memperhatikan perkembanganmu dari waktu ke waktu, meski hanya dengan foto yang tiap hari ummimu kirim padaku.Memperhatikan perkembanganmu melalui foto saja sudah sangat membahagiakan, apalagi jika benar-benar umma berada di dekatmu dan menikmati perkembanganmu secara langsung.
Sayang, tahukah kau bahwa rindu milik umma ini tak bertepi, tak terobati kecuali dengan hadirmu. Yang sampai kini umma tak pernah tahu kapan umma bisa memelukmu secara langsung. Duhai Rafa yang lahir dari rahim kembaranku, masih kah kau ingat wajahku yang sudah 6 bulan ini tak menatapmu?? Ummimu bilang, kau pasti ingat karena kita sudah dekat bahkan ketika kau dulu ada dalam rahim ummimu, semoga benar begitu ya sayang, umma bahagia sekali mendengarnya.
Eh iya, umma dengar melalui ummimu saat ini kau sangat senang sekali berlarian mengejar ummi dan abimu dengan merangkak. Pasti saat itu kau tertawa lepas, bahagianya membayangkan kau merangkak mengejar ummi dan abimu.
Duhai rafa yang cerahmu adalah cerah kami, rumah ini selalu menanti cerahmu kembali sayang. Jika tiba saat itu, aku akan bawa kau menelusuri jejak demi jejak yang pernah kau lewati ketika dulu kau masih di rahim ummimu, jejak kedekatan kita.
Aku berdoa, dan ku harap kau juga berdoa ya Rafa sayang, agar Allah segera mempertemukan kita, kembali mendekatkan kita bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang raga.
Aku selalu menanti, dengan cinta.
Untukmu dan untuk ummimu.


Salam cinta selalu :*

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger