Seterik Kemarau

Riuh,,

Dalam gemuruh anak-anak manusia yang berikhtiar untuk takdir rahasia..

Akan sebuah masa yang berharap cerah, secerah pagi yang menemani detak waktu tiap hari dalam kebaikan prasangka tiap diri.

Dan kemarau membisikan pengharapannya, bahwa terik semoga tak meluruhkan gelora semangat menjadi tetes keringat yang melunturkan asa.

Kemarau yang mencoba menjalankan titah Robbnya untuk senantiasa teguh berdiri menyelesaikan tugas dalam ketaatannya.

Seperti kamu, yang tetap setia mengiba penuh mesra dalam malam sepertiga, hingga pagi menggeserkan pekat, lantang dalam tatap memandangi terik seolah membisikan teguh keyakinan, bahwa doa mestinya setia bersama usaha, pun sebaliknya.

Maka seperti mentari, adakah sinarnya memberi cahaya pada alam tempat penghapus peluh? ataukah ia nya tempat manusia memuntahkan caci berteriak penuh benci, aku tak menyukai pagi.

Ah semoga itu bukan kamu, wahai diri...

-Aldiles Delta Asmara-

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger