Bagaimana Jika (2)

Bagaimana jika...
Di dunia yang semakin canggung dalam sapa
Tak ada lagi ucap tentang keliru yang kita punya
Aku abai
Dia tak peduli
Bagaimana jika...
Dalam ingar bingar maksiat pada bumi
Ada bisik halus dalam hati
"aku takut salah dalam menasihati"
Bagaimana jika...
Kejahatan semakin menjulang tinggi
Namun penyebab awalnya tak bisa kita hindari
Sebab satu alasan yang terpatri
"Biarkan saja, suka suka dia"
Bagaimana jika...
Jurang itu tepat dihadapanmu
Namun tak ada yang menyelamatkanmu
Karena ingat bisikmu kala dahulu
"Ini hidupku, hiraukan saja aku"
Bagaimana jika...
kata 'sosial' benar adanya dalam lelucon zaman dulu
So' sial
Hanya orang sial yang mau bersosial
Maka kau ambil langkah seribu dalam aktifitas sosial
Bagaimana jika...
Tak ada lagi jiwa penyelamat
Saat makin terhitung jari jiwa yang mau untuk diselamatkan
Dalam maksiat
Aku dan kamu adalah satu tubuh
Begitu ucap baginda Nabi
Karenanya dalam kesalahanmu
Ada takdirku dalam menasihati
Dalam kesalahanku
Ada takdirmu dalam menarikku kembali
Meski cara yang ditempuh
Adalah yang tak kita sukai
Jika yang dituju adalah perbaikan
Izinkan hati menerima dengan lapang
Sebab aku ingin juga bersamamu, dalam surga.
Ya Allah, aku rindu nasihat.
Mohon bukakan hatiku selapang-lapangnya untuk nasihat.
-Aldiles Delta Asmara-
#tulisanDiles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger