Ia adalah cinta dalam rongga kesendirian
Bersemayam di balik lapir hingar bumi
Terperangkap dalam ruang dinding kamar dan menanti jawab sang hari
Ia adalah cinta bertahta sedu sedan
Biarkan api membakar leler air mata
Dan seumpama nirwana mengambil separuh nyawanya
Adakah bidadari dalam rupa pangeran suci menanti?
Ia adalah cinta bergaris mata sembilu
Membunuh hati
Menculik rindu
Kepak tawa dalam dada terkubur bersama keranda asa
Ia adalah cinta yang tak pernah mati
Mengusung hari
Mengusir sepi
hanya janji Illahi: pasti.
Menyekam firdaus sejati
*Bendri Jaisyurrahman persembahan untuk adik kecilnya...
0 komentar:
Posting Komentar