Mengenang kebersamaan kita yang tinggal menghitung hari,
sabtu, minggu, senin, selasa, rabu, kamis, jumat, dan aaahh sabtu minggu itu terakhir..
empat bulan kebersamaan kita dalam keluarga ini, bukan waktu yang singkat untuk bisa ditinggalkan, dalam memory.
Kita pernah menangis bersama, aku ingat betul peristiwa itu, air mata begitu mudah kita uraikan saat ada diantara kita yang berpisah, tapi persaudaraan kita justru tak bisa kita uraikan hanya dengan air mata. Bahagia, menjadi makanan kita sehari-hari, bersama, tawamu sudah pasti itu adalah tawa kami.
Ada saat di mana jenuh pernah menggerogoti hati kita semua, dia dengan diamnya, kau dengan tangismu, dan aku dengan persembunyianku. Dan pada akhirnya, bermuara pada semangat yang baru, semangat ingin membina mereka, membahagiakan mereka, dan mendidik, lagilagi kuncinya mendidik. :)
Dan detik-detik ini, sangat berat untukku, untuk kalian aku yakin. Tapi ini memang harus terjadi kan? sudah tercatat dalam "buku diary" Allah bahwa dalam setiap ada pertemuan itu, selayaknya ada perpisahan. Hmmm bersiapsiap membesarkan hati dan mengumpulkan stok airmata yang banyak kalau kenangan indah itu hadir.
Untungnya masih ada doa yang bisa mengeratkan hati kita lagi, doa yang mungkin bisa menyatukan kita lagi, suatu hari.
Pasti..
0 komentar:
Posting Komentar