Lagilagi tentang menikah, bukan karena jenuh, atau putus asa, apalagi lelah berharap. Bukan itu, tapi entah mengapa saat ini(semoga saja hanya sementara) bukan itu yang terpenting. Entahlah, seakan ada yang berkata, kalau menikah cepat Alhamdulillah, kalau belum cepat juga gak masalah, toh yakin bahwa Allah menyiapkan yang terbaik.
Eh maap-maap niyh, ini bukan karena saya lagi galau yah sekarang, bukan. Bener deh, tapi ini karena keingetan perbincangan di telp dengan mama kemaren siang.
"duh, anak mama begini banget yah sayang sama mamanya" mungkin maksud mama adalah berlebihan, karena ini mama ucapkan setelah saya bilang bahwa di rumah harus ada yang menjaga mama, kalau bukan saya, maka harus ada yang lain. Dan ucapan mama saya balas
"Yaiyalah, kan aku cuma punya mama satu".
tapi saya gak menyangka ucapan mama selanjutnya, mama malah membalas ucapan ku dengan:
"makanya nikah, biar punya mama dua"
duh mah, ingin mengatakan bahwa cinta ini tak bisa dan tak ingin terbagi, saat mama mengucapkan itu, malah justru ingin berlama-lama seperti ini, berlama-lama merasakan bahwa mama hanya satu-satunya. Tak ada mama nomor dua..aaaaaaaaaaaahh...
#berusaha menjalankan takdir terbaik yang Allah pilihkan.
*mencintaimu luar biasa, mama..
0 komentar:
Posting Komentar