Apa yang sudah kita lakukan???

Bismillahirrahmanirrahim..
Rabu, 18 Juni 2014, ketika Dolly ditutup

Bu Risma sudah membuat sikap untuk menutup tempat lokalisasi, bahkan beliau sudah berpamitan dengan keluarganya jika terjadi sesuatu padanya. Seperti yang kita tahu, tempat lokalisasi itu didukung oleh para preman, yang tidak setuju dengan penutupan tempat tersebut, maka wajar jika bu Risma sudah "berpamitan" dengan keluarganya. Sangat kagum dengan bu Risma, meski ada yang bilang kalau ini skenario, ah husnudzon saya, ini memang skenario, skenarionya Allah, karena tiap kita memang sedang menjalankan peran yang sudah Allah gariskan. Menutup lokalisasi, artinya menyelamatkan bangsa, berapa lama sudah tempat itu berdiri??? berapa generasi sudah yang mewariskan perzinahan di sana?? 

Imam syafi'i pernah berujar "jauhkanlah diri-diri kalian dari yang haram, niscaya istri-istri kalian akan menjaga diri-diri mereka untuk mahramnya.
Jauhilah oleh kalian apa-apa yang tidak pantas bagi seorang muslim.
Sesungguhnya perbuatan zina adalah hutang, jika engkau meminjamnya.
Bayarannya diambil dari keluargamu maka ketahuilah.
Siapa saja yang berzina, ia akan dizinai walaupun bersembunyi di dalam rumah.
Jika engkau seorang yang cerdik, maka pahamilah!"

Zina adalah hutang yang akan diambil dari keluargamu, bagaimana ini tidak terjadi, jika perzinahan menjadi tontonan yang biasa bagi anak-anak di sana, sampai terekam diotak, hingga besarpun di sana. Mata rantai ini harus terputuskan, dan bu Risma berani memutus ini, semoga langkah baik untuk memperbaiki generasi.

Melihat bu Risma, kemudian berkaca pada diri sendiri. Apa yang sudah saya lakukan untuk mengurangi maksiat dimuka bumi? jika melihat orang-orang yang bermesraan di depan umum pun tak peduli. Dianugerahi taman kota yang luas dekat dengan rumah membuat saya bahagia sekaligus berduka. Betapa maksiat tersuburkan di sana. Ada rasa takut, ketika saya harus bermain ke sana, karena saya tahu, saya tak bisa hanya diam melihat kemaksiatan, tapi disisi lain, saya takut dan bahkan tak peduli, duh.

Hingga suatu hari, saya tertampar dengan kalimat kakak saya "kalau mereka gak malu untuk berbuat seperti itu, harusnya kita lebih tidak malu untuk menegur mereka yang tak tahu malu". 

Apa yang sudah kita lakukan? jika di sana bu Risma sedang berusaha keras menutup tempat zina yang besar, semoga kita di sini juga membantu beliau untuk menutup tempat zina-zina yang kecil. Menutup kesempatan bagi mereka yang bermesraan di ruang publik. Tak ada alasan lagi, karena jika dibiarkan, maka akan semakin besar.

Tegur mereka dengan cara yang baik, ajak mereka kepada jalan kebenaran, sebelum mereka terlalu jauh melangkah dalam usianya, dalam kemaksiatan. Bawa mereka kembali, dengan teguran kecil kita disaat mereka sedang bermesraan. Semoga ini bentuk peduli, hingga anak-anak kita terselamatkan dari bahaya ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger