Tak akan ada

Pada yang Allah ciptakan selain kita, ada muhasabah yang Allah minta meski tak kita sadari caraNya.
Agar segala tuduhan kita kepada Allah pun terbantahkan.
Ya, tanpa kita minta, tanpa kita sengaja, kadang ada bisik "mengapa Allah tak adil kepadaku?"
Dan lihat? Lagi-lagi Allah mengajakmu membuka mata

Di sisi mana Allah tak adil?ketika Allah membiarkanmu hidup di negeri penuh kedamaian, meski kini agak terguncang bakda coprascapres. Setidaknya, kau tidak menatap langsung salah satu keluargamu atau bahkan satu persatu keluargamu pergi melepas raga menuju Rabbnya..
Di sisi mana Allah tak adil?ketika Allah membiarkanmu menyantap ilmu di sekolah-sekolah yang terbayang pun tidak oleh mereka, mereka yang kesehariannya dipenuhi sesak akankah masih hidup esok hari?
Di sisi mana Allah tak adil?ketika Allah mengizinkanmu menatap tawa ceria anak-anak bangsa yang tak pernah jadi luka menganga seperti mereka.
Di sisi mana Allah tak adil?ketika kau mampu membangun rumah hingga menggapai langit sedang di sana mereka hidup dengan sisa puing bangunan hati yang mulai terkoyak, terampas paksa oleh penjajah.
Di sisi mana Allah tak adil?

hei tak sadarkah bahwa sebenarnya kitalah yang tak adil pada Allah
Mereka yang hari dan hati terpenuhi duka, tak pernah sedikitpun terlupa akan nikmat Allah, hingga mereka menjadi kuat karena iman yang bergemuruh dalam dada, berbekal ayat Allah yang selalu tertanam dijiwa.
Mungkin itu rahasianya, rahasia mereka mampu berbahagia dengan segala kondisi mereka, karena hidup mereka bukan lagi menuntut keadilan Allah, tapi justru membawa firman Allah dalam tiap kata dalam rutinitas.
Kini jangan lagi menuntut bahagia, jika sumber bahagia pun tak kau dekati dan kau bawa dalam tiap agenda.

Berbahagialah dengan apa yang kau punya
Berbahagialah dengan dekat padaNya
Berbahagialah dengan syukur yang mengakar dalam jiwa

hingga kau rasakan indahnya surat cinta untukmu..
duhai jiwa, nikmat Aku yang mana yang kau dustakan?
Tak akan ada

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Mendidik Mencintai

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger